Para pemain Manchester City merayakan gol ke gawang Real Madrid pada leg kedua semifinal Liga Champions.
Teraspojok.com, JAKARTA — Manchester City melaju ke final Liga Champions musim 2022/2023 selepas menaklukkan Real Madrid 4-0 pada leg kedua semifinal di Stadion Etihad, Kamis (18/5/2023) dini hari WIB. Inter unggul agregat 5-1 secara keseluruhan berkat kemenangan telak tersebut.
Berikut ini sejumlah catatan menarik dari laga final yang akan berlangsung pada 11 Juni dini hari WIB antara Manchester City vs Inter Milan, dikutip dari Football Italia.
Pertemuan Pertama
Inter akan menghadapi Manchester City di final Liga Champions dalam pertemuan perdana kedua klub di pentas Eropa.
Gelar pertama dan keempat
Manchester City akan mengincar trofi pertama mereka di Liga Champions stelah kalah di final pada 2021, sementara Inter memburu trofi keempat mereka bulan depan. Sebelumnya Inter juara pada 1964 dan 1965 saat masih bernama Piala Eropa. Terakhir Inter juara pada 2010 saat dilatih Jose Mourinho.
Harapan Noel Gallagher terwujud
Keinginan pentolan grup band Oasis, Noel Gallagher, terwujud. Ketika pengundian dilakukan dan semifinal dijadwalkan, penyanyi dan penulis lagu ini mengatakan kepada Sky Sport Italia bahwa ia berharap tim kesayangannya, Manchester City, bisa menghadapi Inter Milan di final. Noel menyebut Inter tidak terlalu bagus.
Rekor Inter lawan tim Inggris
Ini akan menjadi kali pertama kedua klub bertemu di level kompetitif, tapi secara umum Inter sudah berkali kali menghadapi tim asal Inggris. Sejauh ini, catatan Inter tidak terlalu mengesankan dengan 16 kemenangan, enam hasil imbang, dan 18 kekalahan selama bersua tim Inggris.
Rekor City lawan tim Italia
Rekor City melawan tim asal Italia sedikit lebih baik. The Citizens meraih enam kemenangan, enam kali, seri dan empat kali kalah.
Faktor Pep Guardiola
Guardiola tidak asing dengan Serie A, setelah bermain di sana untuk Brescia dan Roma dari tahun 2001 hingga 2003. Dia fasih berbahasa Italia dan sering berlibur di negeri Piza.
Guardiola memenangi trofi ini dua kali bersama Barcelona pada tahun 2009 dan 2011. Perjalanannya dihentikan oleh Inter pada 2010 saat Inter mengalahkan Blaugrana asuhan Guardiola di semifinal. Guardiola belum pernah menjuarai Liga Champions sejak 2011, hanya satu tahun setelah kesuksesan terakhir Inter.