Manifestasi Cinta Melalui Ibadah Haji



Image

Ade Nurhidayah



Ekonomi Syariah | Sunday, 04 Jun 2023, 22:30 WIB

Hampir dua bulan sudah Ramadan berlalu. Hilir mudik, libur panjang, uang yang semakin pas-pasan, gaya hidup dan keperluan yang semakin memenuhi keranjang, begitulah kiranya hidup yang perlu terus diusahakan. Beberapa hari memasuki bulan Dzulhijjah, salah satu bulan yang memiliki banyak kemuliaan, salah satu yang termasuk dalam bulan haram (bulan yang disucikan Allah), bulan yang dilaksanakannya ibadah qurban, juga bulan yang dilaksanakannya ibadah haji.

Keistimewaan beribadah tentu tak hanya bisa kita dapat pada saat Ramadan saja, tetapi juga di bulan Dzulhijjah yang insyaaAllah akan jatuh pada tanggal 20 Juni 2023. Peluang kebaikan bisa dengan mudah kita dapatkan salah satunya dengan melakukan perencanaan. Merencanakan hidup yang lebih sehat, ibadah yang lebih baik, dan keuangan yang lebih kuat.

Pertama, hidup yang lebih sehat salah satunya bisa memperhatikan apa-apa yang kita konsumsi, memberikan hak tubuh untuk olahraga, menjaga tubuh sebagai salah satu asset berharga yang Allah beri. Kedua, merencanakan ibadah yang lebih baik, tentu dari beberapa bulan terakhir ini banyak yang perlu dievaluasi dari ibadah yang kita jalani, yang wajib maupun sunnah. Apa yang telah berjalan baik, maka dipertahankan, apa yang masih kurang maka coba kita tingkatkan. Ketiga, merencanakan keuangan yang lebih kuat. Sebetulnya ada banyak hal yang kita perlu perhatikan dalam keuangan, terutama pasca lebaran kemarin. Kita perlu perhatikan catatan keuangan/ cash flow yang kita miliki, perhatikan juga soal utang dan usahakan untuk segera dilunasi, tetap konsisten menabung dan sisihkan apa yang menjadi hak orang lain, setelah semua beres jangan lupa dievaluasi (Otoritas Jasa Keuangan, 2023).

 

Merencanakan dan mengevaluasi soal keuangan menjadi hal yang wajib dilakukan seacara continue, terlebih lagi untuk perencanaan di bulan Dzulhijjah, salah satunya ialah ibadah haji. Di tahun 2023 ini, Indonesia mendapatkan 221.000 kuota jamaah haji dan ditambah 8.000 kuota tambahan. Berdasarkan Circular dari General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi No 50867/2 tertanggal 11 Mei 2022, masa penerbangan keberangkatan jemaah haji Indonesia dilakukan selama 30 hari. Adapun besaran rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang ditetapkan oleh Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR-RI ialah sebesar Rp. 90.050.637,26 per jamaah haji regular (KEMENKO PMK, 2023). Selain menyiapkan biaya, estimasi waktu pemberangkatan juga perlu dipertimbangkan. Menurut rilis Kementerian Agama, estimasi waiting list keberangkatan haji tentu berbeda-beda di setiap provinsi di Indonesia. Tetapi nyaris harus menunggu sampai 25 tahun. Bukan hanya biaya yang tak sedikit, tapi juga waktu penantian yang tak sebentar. Oleh karenanya, kita perlu memperhatikan betul investasi dana untuk ibadah haji.

Ibadah haji sebagai salah satu rukun islam dan wajib dijalankan untuk setiap muslim yang mampu. Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) merupakan lembaga pengelola keuangan haji yang memiliki beberapa program strategis, diantaranya ialah financial & development yang dapat dilakukan melalui peningkatan imbal hasil investasi yang optimal dengan prinsip syariah dan kehati-hatian. Kemudian strategis customer dengan cara meningkatkan kualitas, efisiensi, dan rasionalisasi dalam pelayanan ibadah haji.

Dalam menyiapkan dana untuk ibadah haji, ada banyak instrumen yang dapat dijadikan pilihan, diantaranya ialah surat berharga syariah, emas, investasi langsung, dan investasi lainnya. Soal pilih instrumen apa yang paling cocok? Kembali kepada masing-masing, sebab finansial itu soal kenyamanan. Setiap orang pasti punya pilihan yang berbeda untuk menempatkan assetnya.

Kita punya banyak opsi untuk menentukan instrumen investasi haji, pun juga punya opsi untuk menyiapkan diri berangkat ke Tanah Suci atau menyelesaikan target lain yang juga menjadi ambisi. Itu pilihan dan setiap orang punya kebebasan untuk memutuskan. Tetapi, sebagai bentuk keimanan sebagai seorang muslim, kita perlu merencanakan sebaik-baiknya pertemuan di Tanah Suci, juga Kota Nabi. Untuk sampai kesana bukan hanya perlu mampu secara finansial, tapi juga mampu secara kesiapan jiwa dan hati. Buatlah sebaik-baik persiapan sampai Allah berikan kita kesempatan tuk memenuhi panggilan, sebuah bentuk manifestasi cinta melalui Ibadah Haji di Tanah Suci.

Sumber :

Investasi dan Keuangan Haji BPKH (2023)

Pengelolaan Keuangan Dana Haji Pada Alokasi Bidang Investasi Oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (Bpkh) Indonesia (2023)

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/40802

https://www.kemenkopmk.go.id/pemerintah-sepakati-biaya-haji-2023-rata-rata-untuk-jamaah-reguler-sebesar-rp-90-juta

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/40802

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6712620/begini-strategi-kemenag-agar-kuota-haji-tahun-2023-terserap-maksimal

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di Ekonomi Syariah





Source link