Jakarta – MSAT menyerahkan diri setelah sekian lama menjadi DPO. Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) atau Mas Bechi merupakan putra Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah, Jombang.
MSAT anak Kiai Jombang marak diperbicarakan karena menjadi pelaku pencabulan santriwati. Simak informasi selengkapnya yang telah dirangkum detikcom.
MSAT Menyerahkan Diri Usai Dijemput Paksa
Drama panjang penangkapan MSAT akhirnya telah selesai. Melansir dari detikJatim, MSAT sudah ditahan pasca menyerahkan diri, Kamis (7/7/2022) malam pukul 23.00 WIB.
Sebelumnya, polisi sempat menjemput paksa MSAT di Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah, Jombang, sejak Kamis (7/7/2022) pagi. Namun, penjemputan itu tidak berhasil karena ayah MSAT, Kiai Muhammad Mukhtar Mukthi tidak memperbolehkan polisi menangkap anaknya.
MSAT menyerahkan diri setelah dijemput paksa di Ponpes Shiddiqiyyah, Jombang, Kamis (7/7/2022). (Foto: Enggran Eko Budianto)
|
MSAT Tidak Didampingi Ibu dan Ayahnya
Saat menyerahkan diri, Mas Bechi tidak didampingi ayah dan ibunya. Meskipun demikian, kedua orang tua Mas Bechi diperkenankan untuk melihat putra mereka di Polda Jatim.
“Kami tidak membawa Ibu Nyai dan Pak Kiai. Tapi kami perkenankan beliau berdua untuk melihat anaknya,” kata Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, dikutip detikcom, Jumat (8/7/2022).
Mas Bechi Ditahan di Rutan Medaeng
Mas Bechi (42), DPO kasus pencabulan santriwati di Ponpes Siddiqiyyah, Jombang akan diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jawa Timur. Sebelum diserahkan, Mas Bechi ditahan di Rutan Medaeng.
“Iya ini dibawa ke (Rutan) Medaeng,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto, dilansir detikJatim, Jumat (8/7/2022).
“Untuk penyerahan rencananya besok pagi. Sekarang masih dititipkan (di Rutan Medaeng). Rencana penyerahan (kejaksaan) besok pagi setelah kami melakukan rilis pukul 10.00 WIB,” imbuhnya.
Polisi Periksa Sidik Jari Mas Bechi
Polisi telah memeriksa sidik jari Mas Bechi. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan pria tersebut memang benar bernama Moch Subchi Azal Tsani (MSAT).
“Kami tadi sudah melakukan serangkaian identifikasi, memastikan bahwa yang bersangkutan benar-benar namannya MSA. Kemudian kami periksaan kesehatan, setelah itu membawa yang bersangkutan ke rutan Medaeng,” ucap Dirmanto.
MSAT Sempat Dilindungi Saat Proses Penangkapan
Proses penangkapan MSAT sempat menuai konflik. Saat polisi menjemput paksa MSAT di Ponpes Shiddiqiyyah, Jombang, Kamis (7/7/2022), banyak massa yang melindungi MSAT sehingga mempersulit polisi menangkap anak Kiai Jombang tersebut.
Diketahui, polisi telah mengepung Ponpes Shiddiqiyyah, Jombang sejak Kamis (7/7/2022) pukul 07.00 pagi. Kemudian, ratusan anggota buru sergab dari Satbrimob memaksa masuk ke dalam pondok karena MSAT tak kunjung menampakkan diri.
Lalu, sekelompok massa melakukan perlawanan saat polisi berupaya menangkap MSAT. Hingga akhirnya, ada 35 orang yang diamankan dan diangkut dengan truk oleh petugas kepolisian.
Di samping itu, seorang orang anggota Satbrimob Polda Jatim terluka di tangan bagian kanan akibat bentrokan dengan pihak pesantren. Dia dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans Bhayangkara
Saat itu, MSAT masih belum berhasil ditangkap polisi. Hingga akhirnya, MSAT menyerahkan diri pada Kamis (7/7/2022) malam.
(kny/imk)
Sumber: DetikNews