Agama | Monday, 22 May 2023, 08:08 WIB
Berdasarkan data BPS (badan pusat statistic 2021). Usia harapan hidup rata-rata masyarakat Indonesia untuk laki laki adalah 69,6 tahun, sedangkan perempuan lebih Panjang yakni 73,5 tahun. Sedangkan secara negara, Usia harapan hidup orang Indonesia rerata adalah 70,1 tahun, untuk negara dengan angka harapan hidup paling tinggi adalah Jepang 83,5 tahun dan paling rendah adalah Nigeria 52,3 tahun
Berdasarkan data tersebut, dari sudut pandang science para peneliti ilmu pengetahuan mencoba merekayasa dan mencari, bagaimana cara memperpanjang usia atau umur manusia. Angka harapan hidup tersebut dihitung berdasarkan angka kematian menurut umur. Data manusia yang meninggal berdasarkan umurnya dijadikan acuan. Solusi sederhana bahwa angka yang rendah di suatu daerah atau negara harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, program sosial, Kesehatan lingkungan, gizi, pemberantasan kemiskinan
Berdasarkan Jurnal royal society open science menjelaskan bahwa batas maksimal manusia saat ini dapat hidup adalah 130-150 tahun. Dengan faktor panjang umur yang ditemukan adalah keturunan, lingkungan, profesi, dan nutrisi.
Kemudian muncul pertanyaan bahwa, apakah umur manusia dapat diperpanjang menurut science saat ini?. Memang belum ada jawaban yang pasti, tetapi dari ilmu kedokteran menemukan bahwa dalam tubuh manusia terdapat bagian ujung dari DNA yang linear bernama Telomere, semenjak manusia lahir maka Telomere tersebut panjang, seiring bertambahnya usia maka ia akan memendek, sehingga acuan penelitian disandarkan pada Telomere dengan tantangan yakni bagaimana cara memperpanjangnya kembali, secara sederhana para ilmuwan menemukan cara bagaimana memperpanjang Telomere atau mungkin menjaga kualitasnya yakni dengan mencukupi tidur atau istirahat, berolahraga yang teratur, makan yang bernutrisi, dan menghabiskan waktu bersama orang yang dicintai
Kemudian para peneliti mencoba bagaimana cara menebak usia manusia, hal tersebut ditemukan melalui European journal Claudio Gil Araujo (2019) telah dikembangkan sejak tahun 1990 cara memprediksi usia manusia, melalui praktik Sitting rising Test (SRT), dengan cara duduk dan berdiri kaki disilangkan tanpa bantuan tangan maka usia manusia dapat ditebak, bilamana ia kesulitan berdiri dan dibantu dengan tangan bilamana skor yang diperoleh adalah 3 maka diprediksi usianya tinggal 5 tahun ke depan.
Kemudian kita teropong usia manusia melalui kacamata Islam. Dalam agama yang sempurna ini memang sang Pembawa Risalah telah mengabarkan jauh 1400 tahun yang lalu bahwa A’maaru ummatii maa baina sittiin wa sab’iin, wa aquluhum man yajuz dalik Umur-umur ummatku antara 60-70 , jarang sekali yang bisa melewati angka tersebut (HR.Ibnu Majah 4236 & Tirmidzi 3550)
Pertanyaan yang sama bila diajukan adalah apakah umur manusia dalam Islam dapat diperpanjang?. Pilihannya ada dua yakni bisa atau tidak, dan jawabannya pun ada dua yakni bisa dan juga tidak bisa. Bagaimana penjelasannya? Pertama, umur manusia tidak dapat diperpanjang dikarenakan kepastian yang dikabarkan sedari awal yakni semenjak 120 hari di dalam Rahim Ibu yakni empat perkara yang ditetapkan rejekinya, ajalnya, amalnya, dan kecelakaan atau kebahagiaannya. (HR.Bukhari no.6594 dan Muslim 2643).Sehingga dapat disimpulkan bahwa umur manusia tidak dapat diperpanjang.
Sedangkan pilihan jawaban kedua yakni umur manusia dapat diperpanjang adalah juga berdasarkan nash hadits Rasul yakni man sarrohu an yubsatho lahu fii rizqihi wayunsa a lahu fii atsarihi fal yashil rokhimahu, siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia menyambung tali silaturahim. (HR Bukhari & Muslim)
Kabar gembira tersebut tentu dapat kita sambut dengan baik dengan bersilaturahim, tetapi pemaknaan Panjang umur menurut Ibnu Qoyyim adalah secara qinayah bahwa Panjangnya umur bukan secara angka tetapi secara keberkahan usianya yang seolah-olah membuatnya Panjang.
Itulah cara yang pertama bagaimana cara memperpanjang umur dalam Islam yakni bersilaturahim, dan yang kedua adalah dengan ilmu pengetahuan yang memang tatkala manusia meninggal maka semua amalannya terputus kecuali tiga hal yang salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat, pesan yang hendak disampaikan adalah hendaknya ilmu ilmu yang kita dapati dan kita tekuni diniatkan untuk mengharap Ridho Allah serta diamalkan, sehingga ia akan memperpanjang umur kita meskipun nanti kita telah tiada.
ketiga adalah dengan karya yang diwariskan, hal ini mirip dengan ilmu yang bermanfaat yakni karya -karya berupa apapun akan terus digunakan oleh manusia sepeninggalannya dan terus mengalirkan jariyah kepada pembuatnya. Kita ketahui para ulama ulama besar jaman dahuulu hingga saat ini kitab-kitabnya terus dijadikan rujukan dan dikaji diseluruh dunia seperti Imam Nawawi, dll, maka jariyah karya tulis tersebut terus mengalir pahalanya dan seolah olah menghidupkan Kembali sosok ulama tersebut meskipun secara jasad telah tiada
Terakhir, dalam Islam cara memperpanjang umur adalah dengan anak yang sholeh, seperti halnya ilmu pengatahuan anak yang sholeh juga akan terus mengalirkan pahala kepada orang tuanya bilamana ia terus berbuat kebaikan, sehingga pesannya adalah hendaknya berdoa untuk dimudahkan mendidik anak cucu ktia menjadi anak yang sholeh, berdoa dan berusaha supaya dimudahkan memberikan contoh menjadi ayah yang sholeh ibu yang sholehah sehingga anak anak kita menjadi sholeh sholehah juga, terus berupaya meskipun hal tersebut tidaklah mudah di jalan yang serba digital saat ini.
Semoga kita semua dimudahkan dalam ikhtiar duniawi memperpanjang umur kita masing masing melalui 4 hal yang telah disebutkan terdahulu yakni mencukupi tidur atau istirahat, berolahraga yang terautr, makan yang bernutrisi, dan menghabiskan waktu Bersama orang yang dicintai dan juga dari sudut pandang Islam perlu kita lakukan pula yakni melalui silaturahim, ilmu pengetahuan yang dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia, karya yang diwariskan, dan anak yang sholeh. Semoga usia kita semua Panjang dan berkah karena memang rasul mengatakan bahwa orang yang terbaik adalah man thola umruhu wa hasuna amaluhu yang Panjang umurnya dan baik amalnya. Selamat berjuang
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.