Stigma Sosial terhadap Penderita Penyakit Mental pada Kalangan Remaja di Indonesia



Image

Revi mita Lailatul Fadilah



Lainnnya | Sunday, 21 May 2023, 21:26 WIB

Sumber : alodokter.com

Stigma adalah penolakan yang ekstrim terhadap seseorang atau sekelompok orang karena ciri-ciri tertentu yang membedakannya atau membuat kehadirannya di masyarakat tidak diinginkan. Stigma juga merupakan seperangkat keyakinan negatif yang pasti dimiliki seseorang dibalik ketidakadilan yang dimiliki sekelompok orang terhadap sesuatu. Stigma juga merupakan seperangkat keyakinan negatif yang harus dipegang seseorang di balik ketidakadilan yang dipegang sekelompok orang tentang sesuatu (Merriam-Webster, 2019).

Sampai saat ini banyak beredar mitos tentang gangguan kejiwaan yang akhirnya distigmatisasi, misalnya. atau mereka hanya berpura-pura. Beberapa hal menunjukkan bahwa stigma psikiatri masih sangat kental di masyarakat saat ini. Memang benar kalau bicara gangguan jiwa kita tidak bisa sendiri, kita butuh sistem karena itu sesuatu yang rumit.

Stigma terhadap orang dengan gangguan kejiwaan merupakan suatu kenyataan, sesuatu yang nyata dan lumrah di masyarakat. Anda dapat melihat bahwa di semua lapisan masyarakat, bukan hanya masyarakat umum, masih ada rasa malu bahkan di kalangan dokter. Ada beberapa faktor yang terkait dengan stigma seputar penyakit jiwa, yaitu kegilaan itu memalukan, mitos tentang penyakit jiwa, kurangnya pengetahuan tentang penyakit jiwa, kurangnya dukungan keluarga dan perasaan malu. Efek yang ditimbulkan juga cukup besar, seperti hilangnya harga diri dan kepercayaan diri, isolasi diri, akhirnya tidak mau mencari informasi yang benar, isolasi sosial, yang dapat menambah beban pikiran dan perasaan, dan tidak akan. dipertimbangkan Pendidikan dan pekerjaan sangat berharga. Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia. Kesehatan tidak hanya mengacu pada kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Penyakit fisik disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri serta gangguan fungsi tubuh, yang semuanya lebih mudah dikenali.

 

Gangguan kesehatan mental diakibatkan oleh ketidakstabilan fungsi psikososial seseorang, meskipun beberapa di antaranya terkait dengan disfungsi organ fisik atau neurologis tertentu. Kesehatan mental lebih sulit dikenali dan akibatnya seringkali tidak mendapat perhatian yang cukup dari masyarakat, bahkan dari mereka yang bekerja di bidang kesehatan. Kesehatan mental penting dalam kehidupan, dengan pikiran yang sehat Anda dapat melakukan aktivitas seperti makhluk hidup. Kondisi mental yang sehat membantu seseorang tumbuh menjadi masa depan yang lebih cerah. Kesehatan mental adalah keadaan dimana seseorang mampu memenuhi kemampuannya sendiri, menghadapi tekanan normal kehidupan, bekerja secara produktif dan mempengaruhi lingkungannya. Sementara itu, masalah kesehatan mental didefinisikan sebagai ketidakmampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kondisi lingkungan, yang mengakibatkan kecacatan tertentu.

Banyak masalah kesehatan mental remaja adalah masalah persahabatan. Masalah persahabatan adalah ketidakmampuan kaum muda untuk menjalin persahabatan yang baik dengan teman sebayanya. Hubungan yang harmonis dengan teman sebaya di masa remaja dikaitkan dengan kesehatan mental yang positif di masa dewasa. Kegagalan remaja untuk terhubung dengan teman sebayanya membuat mereka malu, menarik diri, kurang percaya diri, atau bahkan sombong, keras kepala dan canggung dalam situasi sosial.

Revi Mita F/PDB BWI-C

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.





Source link