20 Perusahaan Masuk untuk Sistem Pembayaran hingga Penjualan Tiket Kereta Cepat

Presiden Jokowi meninjau progres proyek KCIC di Stasiun Tegalluar Kabupaten Bandung. Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
Presiden Jokowi meninjau progres proyek KCIC di Stasiun Tegalluar Kabupaten Bandung. Foto: Agus Suparto/Presidential Palace

KCIC bersama 20 perusahaan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding jelang persiapan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). MoU tersebut dilakukan untuk berbagai aspek layanan KCJB mulai dari penjualan tiket, sistem pembayaran, pengembangan kawasan dan aksesibilitas, integrasi moda transportasi, serta penerapan energi terbarukan.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menyebutkan, kerja sama dilakukan sebagai bagian dari upaya persiapan operasional KCJB. Termasuk meningkatkan pelayanan KCJB pada calon penumpang, meningkatkan revenue stream serta memberikan dampak pada masyarakat di sekitar trase KCJB.

“Pada prinsipnya kehadiran KCJB harus dapat memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang dan memberi dampak positif di masyarakat. Untuk itulah kerja sama ini terjalin,” jelas Dwiyana dalam keterangan resminya, Jumat (3/2).

Menhub Budi Karya didampingi Dirut PT KAI Didik Hartyanto, Dirut KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dan Dirjen Perkeretapian Kemhub Risal Wasal memantau stasiun Tegalluar, Bandung, Sabtu (28/1). Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Menhub Budi Karya didampingi Dirut PT KAI Didik Hartyanto, Dirut KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dan Dirjen Perkeretapian Kemhub Risal Wasal memantau stasiun Tegalluar, Bandung, Sabtu (28/1). Foto: Arifin Asydhad/kumparan

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi bersama dengan masing-masing pimpinan perusahaan di Kantor KCIC. Adapun 20 perusahaan yang menandatangani nota kesepahaman adalah perusahaan BUMN, afiliasi BUMN, BUMD hingga perusahaan swasta yaitu:

  1. Bank Mandiri

  2. Telkom

  3. BRI

  4. BNI

  5. BJB

  6. Nusatrip

  7. Tiket.com

  8. Traveloka

  9. Voltras Travel

  10. Pointer

  11. Jaklingko

  12. GoTo

  13. Grab

  14. Finnet

  15. Xendit

  16. Doku

  17. OVO

  18. PT Lanais

  19. Indonesia Battery Corporation

  20. Pertamina Power Indonesia.

“Kami bersyukur dukungan dari berbagai pihak untuk KCJB ini sangat tinggi. Kami akan berupaya memaksimalkan semua dukungan itu agar KCJB selalu dapat membawa dampak yang positif bagi semua pihak dari waktu ke waktu,” ujarnya.

Dwiyana menyebut KCJB adalah bisnis yang strategis dan memiliki potensi pengembangan yang baik. Karena itu, KCIC terbuka pada berbagai pihak untuk membangun kemitraan dari berbagai potensi yang ada. Bahkan dalam waktu dekat, KCIC juga akan membuka peluang kerja sama untuk naming right pada stasiun-stasiun yang akan dilintasi oleh Kereta Cepat Jakarta Bandung.

“Kami berkomitmen untuk selalu memberikan dampak positif bagi masyarakat dan negara. Karena itu potensi-potensi pengembangan yang ada terus kami gali dan kami bangun. Kami terbuka untuk melaksanakan kerja sama dengan berbagai pihak, baik dari kalangan BUMN ataupun perusahaan swasta yang ingin bersama-sama mengoptimalkan kehadiran KCJB." tutur Dwiyana.

Fokus KCIC dalam persiapan operasional sejalan dengan arahan dari Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Hal ini yang menjadi salah satu alasan pelaksanaan penandatanganan perjanjian kerja sama antara KCIC dengan 20 perusahaan.



Sumber: Kumparan