
Foto: BPBD Lumajang
Plt Kapusdatin BNPB Abdul Muhari memastikan guguran awan panas dari Gunung Semeru perlahan sudah mereda.
Sebelumnya Gunung Semeru memuntahkan awan panas guguran sejak pukul 02.46 WIB, Minggu (4/12) dengan jarak luncur hingga 7 km.
Ia berharap pengamatan yang dilakukan pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dapat memberikan kabar baik terkait selesainya guguran awan panas di Semeru.
”Saat ini dari hasil pemantauan PVMBG per pukul 14.29 WIB siang ini, grafik gempa dari awan panas guguran sudah mereda. Kita harapkan memang seterusnya pengamatan dan pemantauan data ini memang memberikan informasi kepada kita bahwa awan panas guguran sudah mulai berhenti atau sudah selesai,” ujar Abdul melalui keterangan video yang diterima kumparan, Minggu (4/11).
Terkait kondisi masyarakat di sekitar Semeru, BPBD dibantu TNI Polri telah mengevakuasi mereka ke lokasi yang lebih aman. Evakuasi dilakukan sejak dini hari tadi.
”Kemudian untuk masyarakat secara umum pada saat ini juga sudah berkumpul dan dikondisikan di titik-titik kumpul sebelum nantinya dievakuasi jika kondisi memang mengharuskan untuk evakuasi,” ucap Abdul.

Foto: BNPB
Sejak pukul 12.00 WIB, PVMBG telah menaikkan status Semeru dari status level III menjadi level IV atau awas.
”Artinya ini peningkatan status ini tidak memperbolehkan masyarakat melakukan aktivitas dalam radius 8 km dari puncak dan secara sektoral dari daerah-daerah tertentu itu tidak boleh sejauh 19 km dari puncak ke arah tenggara artinya ke arah daerah Besuk Kobokan,” ungkap Abdul.
Meski status Semeru meningkat ke level awas, Abdul berharap situasi Semeru tetap dapat kondusif. Sehingga masyarakat sekitar Semeru bisa dapat segera kembali ke rumahnya masing-masing dan berkegiatan seperti biasa.
Sumber: Source link