Juru Bicara PKS Muhammad Kholid ikut meminta Presiden Jokowi agar tak melakukan intervensi politik atau endorse capres cawapres jelang Pemilu 2024. Menurut dia, sebagai kepala negara, Jokowi harus merangkul semua kelompok.
Kholid menanggapi pernyataan Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, yang berharap Jokowi berhenti menunjukkan dukungan kepada sosok bakal capres tertentu atau endorse jelang 2024.
Sebab Kamhar memandang, itu mendorong ketidaksukaan masyarakat terhadap sosok yang dinilai tak mendapat endorse Jokowi, seperti Anies Baswedan.
Aksi pelemparan telur busuk di Kantor DPW NasDem Aceh terjadi saat safari Anies, Sabtu (3/12).
"Prinsipnya, Presiden Jokowi itu kepala negara dan kepala pemerintahan, beliau adalah pemimpin yang sudah selayaknya menempatkan diri sebagai pemimpin semua kelompok," kata Kholid saat dihubungi, Senin (5/12).
Kholid berharap jelang 2024, Jokowi dapat mewariskan kepemimpinan yang baik dan tak dinodai dengan stigma-stigma intervensi politik.
"Apalagi beliau akan berakhir di 2024. Beliau harus soft landing, mewariskan politik adi luhung," ujarnya.
"Jangan sampai presiden terlibat dalam proses intervensi politik, menjadi endorser dan suporter kandidat tertentu," jelasnya.
Sementara itu, Kholid meminta pelemparan kantor DPW NasDem Aceh dan lapangan tempat kegiatan bakal capres Anies Baswedan dengan telur busuk dan kaus kaki busuk diusut tuntas.
"Siapa pun pelakunya harus diusut dan ditindak. Itu jelas provokatif dan intimidatif, mengancam hak-hak demokrasi masyarakat yang ingin mendukung tokoh yang mereka akan usung sebagai presiden," kata Kholid.
"Anies didukung oleh masyarakat. Tidak boleh ada upaya menghalang-halangi," pungkas dia.
Sumber: Source link