Malam Pergantian Tahun Jadi Berkat untuk Para Pedagang Bunga di Manado

Malam Pergantian Tahun Jadi Berkat untuk Para Pedagang Bunga di Manado
Penjual bunga di Kota Manado meraih untung lebih setiap malam pergantian tahun baru.

MANADO – Malam pergantian Tahun Baru memberikan berkat tersendiri untuk para pedagang bunga di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Pasalnya, mereka bisa meraih untung lebih pada momen-momen jelang pergantian tahun.

Feibe Kumendong, salah satu pedagang bunga yang berjualan di Wilayah Jalan Raya Manado-Tomohon tepatnya di Kelurahan Winangun, Kecamatan Malalayang, mengatakan bulan Desember terutama jelang perpisahan tahun selalu menjadi bulan berkat bagi usahanya.

Dikatakannya, rata-rata konsumen adalah orang-orang yang akan melakukan ziarah ke makam keluarga. Ada dua hari yang selalu ramai, yakni malam 24 Desember dan malam pergantian tahun. Menurut Feibe, malam pergantian tahun yang paling ramai.

"Pembeli bunga cari jenis Krisan, Mawar, Pikok, Casablanca, Aster Holand dan Radiolan," ujar Feibe.

Pemilik Quinn Floris ini menyebutkan harga yang ditawarkan oleh pedagang bunga hias bervariasi, mulai dari Rp 35 ribu hingga Rp 400 ribu.

Malam Pergantian Tahun Jadi Berkat untuk Para Pedagang Bunga di Manado (1)
Rata-rata pedagang bunga akan mengalami kenaikan omzet penjualan bunga hingga 500 persen.

"Ada juga bunga khusus untuk ucapan. Jenis itu, kami pasang harga mulai dari Rp 600 ribu hingga Rp 2,5 juta. Yang membedakan adalah ukurannya dan jenis serta banyaknya bunga," katanya.

Diakui Feibe, pada tahun ini ada peningkatan penjualan setelah dua tahun sebelumnya terjadi pandemi COVID-19. Untuk itu, dia mengaku bersyukur jika masa sulit tersebut telah lewat.

Sementara, Christy Oley Warga Desa Koha, Kabupaten Minahasa mengaku jika membeli bunga di akhir tahun adalah untuk dibawa ke ziarah kubur.

"Memang sudah jadi tradisi setiap tahun, keluarga di Minahasa itu selalu ziarah kubur," ujarnya kembali.

febry kodongan

Sumber: Kumparan