Teraspojok.com – Inilah jalan rusak yang bikin heboh hingga Gubenur Riau, Syamsuar semprot Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU), Arief Setiawan.
Ada 4 kehebohan jalan rusak yang bikin Gubernur semprot Kepala Dinas tersebut.
Masyarakat juga menyalahkan Gubernur terkait kehebohan jalan yang rusak itu.
Lantas, dimana saja jalan rusak yang bikin heboh tersebut?
Dikutip dari detik.com, Gubernur Riau Syamsuar menyemprot bawahannya Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU), Arief Setiawan.
Arief disemprot karena sulit dihubungi awak media dan tak terbuka soal penanganan jalan rusak di Riau.
detikSumut pun merangkum terkait jalan rusak di Riau yang viral dan jadi sorotan publik.
Jalan rusak mulai dari Pekanbaru, Siak, Indragiri Hulu hingga ke Pelalawan.
1. Jalan Rusak di Pekanbaru
Kerusakan jalan pertama yang membuat heboh dan jadi sorotan yakni jalan rusak yang berada di proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Pekanbaru.
Sejumlah titik jalan rusak akibat proyek tersebut.
Janji perbaikan dilakukan sejak akhir 2021 lalu.
Namun faktanya, hingga saat ini jalan masih banyak rusak dan kerap dikeluhkan masyarakat.
Pejabat setempat pun saling lempar soal perbaikan jalan tersebut.
2. Jalan Rusak di Indragiri Hulu
Kerusakan jalan yang membuat heboh kedua adalah di jalan lintas Indragiri Hulu pada awal November lalu.
Jalan itu rusak hingga banyak anak sekolah tersungkur.
Kesal karena jalan tak kunjung diperbaiki, 20 kepala desa (Kades) dari Indragiri Hulu itu pun mengadu ke Gubernur Riau.
Kades minta gubernur turun tangan mengatasi persoalan jalan rusak yang semakin parah.
Saat itu, tak jelas kabar status jalan apakah milik Provinsi Riau atau Pemkab Indragiri Hulu.
Namun belakangan jalan langsung diperbaiki dan sudah fungsional digunakan masyarakat.
3. Jalan Rusak di Pelalawan
Selanjutnya jalan rusak di Pelalawan juga jadi sorotan publik. Bagaimana tidak, jalan tersebut rusak dan ditanami pisang oleh warga.
Awal jalan itu rusak, Bupati Pelalawan Zukri langsung turun ke lokasi.
Tak lama, jalan tanah itu langsung diperbaiki agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
Zukri mengatakan jalan itu dulu sempat tergantung antara Siak dan Pelalawan.
Sehingga seharusnya perbaikan aspal di lokasi menjadi tanggungjawab Provinsi.
“Dulu jalan ini tergantung antara Siak dan Pelalawan, tapi karena menghubungkan dua kabupaten mestinya jalan provinsi. Makanya dulu provinsi pernah mengaspal jalan itu,” kata Zukri.
Dari jalan itu sendiri desa yang pertama dilalui adalah salah satu desa di Siak. Namun tetap dilintasi dua kabupaten.
“Kalau idealnya sebenarnya provinsi karena menghubungkan dua kabupaten. Karena jalan itu pertama ketemu desa yang masuk Kabupaten Siak,” katanya.
4. Jalan Lintasan Tour de Siak Bergelombang
Rute Tour de Siak dari Kota Siak menuju Kota Pekanbaru rusak dan bergelombang.
Jalan lintas Provinsi itu rusak dinilai berbahaya untuk pembalap.
Jalan rusak dan bergelombang tersebut terjadi di sejumlah titik dari perbatasan Kabupaten Siak sampai Simpang Perak, Kabupaten Pelalawan.
Terlihat beberapa lubang belum ditambal meski pelaksanaan dimulai hari ini.
Tour de Siak ada tiga etape
Direktur Lalulintas Polda Riau Kombes Firman saat itu memastikan pelaksanaan Tour de Siak ada tiga etape.
Etape pertama yakni di dalam Kota Siak, etape II dari Siak menuju Pekanbaru dan etape III di Kota Pekanbaru.
Sayangnya, dari tiga etape itu hanya etape II yang belum tuntas perbaikannya.
Etape II tersebut melintasi Jalan Provinsi Riau dari Siak menuju Pekanbaru.
“Etape II itu nanti dari Siak ke Pekanbaru (jalan rusak). Kalau etape I di dalam kota Siak bagus, etape III juga aman karena ada di dalam Pekanbaru. Yang etape II ini tadi kita survei dan Pemprov menjamin sudah selesai,” kata Firman saat itu.
Realisasi pembangunan dan perbaikan jalan di Provinsi Riau tahun 2022 masih sangat rendah.
Sepanjang tahun 2022, proyek infrastruktur perbaikan dan pembangunan jalan di Riau hanya sepanjang 25,07 Km.
Realisasi pembangunan jalan di Provinsi Riau tercatat terus menurun sejak 2019 lalu.
Di mana pada tahun 2019 jalan yang dibangun di Riau mencapai 44,74 Km dan 2020 menjadi 25,93 Km.
“Pada tahun 2021 pembangunan jalan di Riau yang milik provinsi sekitar 25,7 Km. Untuk pemeliharaan tahun 2021 tercatat ada 1.058 Km dan 2022 menjadi 713 Km,” terang Gubernur Riau, Syamsuar di Balai Serindit, Senin (2/1/2023).
Khusus untuk perbaikan jalan, Syamsuar mengakui ada penurunan drastis sejak tahun 2019 lalu.
Kritik Masyarakat
Hal itulah yang kemudian mendapat kritik dan keluhan masyarakat.
Bahkan, Syamsuar mengaku banyak juga media yang menulis soal keluhan jalan di Provinsi Riau. Untuk itu Syamsuar minta Kepala Dinas PUPR Riau, Arief Setiawan terbuka terkait penanganan jalan kepada media dan masyarakat.
“Saya minta kepala dinas PU terbuka. Pak Arief siap kan kalau nanti dihubungi?,” kata Syamsuar meminta Kadis PU Riau terbuka dengan proyek PU.
Meskipun begitu Syamsuar mengaku ada masyarakat yang tak paham untuk status jalan di Riau. Salah satunya soal jalan itu milik nasional, provinsi atau kabupaten dan kota.
“Di antara jalan ini ada nasional, provinsi dan kabupaten kota. Makanya saya minta pak Kadis PU terbuka, sampaikan saja. Untuk dimaklumi, ada masyarakat jalan rusak, contoh jalan kota rusak gubernur juga disalahkan (padahal itu wewenang kota),” katanya.
Editor: Do
Baca Juga
Sumber:Sekilariau.com