Kenapa Anak Suka Bermain Lumpur?

Ilustrasi anak bermain lumpur. Foto: Wuttichok Panichiwarapun/Shutterstock
Ilustrasi anak bermain lumpur. Foto: Wuttichok Panichiwarapun/Shutterstock

Musim hujan menimbulkan genangan air dan area lumpur muncul di sekitar rumah. Bukannya takut untuk keluar, banyak anak justru kerap menikmati bermain lumpur di tengah guyuran hujan. Apa si kecil juga begitu, Moms?

Beberapa orang tua mungkin cemas saat melihat si kecil santai bermain lumpur. Sebab, bisa saja lumpur yang disentuh dan menempel ke pakaian serta kulitnya mengandung bakteri yang berbahaya untuk kesehatan anak.

Lantas, kira-kira kenapa ya anak suka bermain lumpur?

Alasan Anak Suka Bermain Lumpur

Ilustrasi anak bermain lumpur. Foto: Christin Lola/Shutterstock
Ilustrasi anak bermain lumpur. Foto: Christin Lola/Shutterstock

Moms, ternyata kebanyakan anak sangat menyukai tekstur lumpur yang basah namun tetap bisa digenggam. Mengutip Mom Junction, anak-anak merasa bermain lumpur membuatnya senang, bisa bersantai, dan menjadi lebih kreatif.

Selain itu, mereka juga merasa bisa menjadi dirinya sendiri saat bermain dengan lumpur. Anak-anak juga sangat suka untuk menjadi ‘kotor’ agar ada alasan untuk bermain air setelahnya.

Ya, ada banyak hal yang bisa dilakukan anak saat bermain lumpur. Mulai dari membuat bentuk-bentuk unik seperti bebatuan, bola-bola kecil, membangun istana, hingga bermain saling melempar dengan temannya.

Wajar bila ibu dan ayah merasa khawatir. Namun bermain lumpur sebenarnya juga baik untuk si kecil, Moms. Menurut penelitian yang dilakukan Johns Hopkins Medicine, anak-anak yang terpapar mikroorganisme sejak dini misalnya dari mainan kotor seperti lumpur, lebih mungkin memiliki respons kekebalan tubuh yang lebih baik dan bisa beradaptasi lebih mudah dengan perubahan kondisi lingkungan.

Bermain lumpur menjadi kegiatan outdoor yang santai dan bermanfaat bagi anak. Namun, orang tua tetap perlu memastikan buah hatinya bermain dalam kondisi aman dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini:

  • Pastikan lumpur tidak masuk ke mata, telinga, hidung, dan mulut anak.

  • Anak sebaiknya bermain lumpur di lingkungan yang aman dan nyaman, bukan tempat yang kemungkinan sudah terkontaminasi limbah kimia atau beracun dan banyak sampah.

  • Jangan lupa untuk segera memandikan anak dengan bersih setelah bermain lumpur.

  • Bila perlu, potong kuku tangan dan kaki anak untuk menghilangkan sisa-sisa lumpur yang tertinggal.

Sumber: Kumparan