Pemkot Semarang Libatkan Penegak Hukum, Evaluasi Perizinan Pembangunan Perumahan

Plt. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Jumat (6/1) petang meninjau lokasi banjir di Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Kecamatan Tembalang. Foto: Dok. Pemkot Semarang
Plt. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Jumat (6/1) petang meninjau lokasi banjir di Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Kecamatan Tembalang. Foto: Dok. Pemkot Semarang

Pemkot Semarang mulai menginventarisasi perumahan melalui Dinas Tata Ruang (Distaru). Inventarisasi tersebut dilakukan guna mengevaluasi perizinan perumahan-perumahan.

Plt. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta perumahan-perumahan yang sedang direncanakan atau mulai dibangun agar segera dicek perizinannya.

“Kemarin kami kan sudah meminta Distaru untuk menginventarisir rumah-rumah yang sedang direncanakan dan sedang mulai dibangun. Karena saya melihat saat ke Rowosari waktu banjir kemarin kan tepi-tepi jalan banyak sekali bangunan-bangunan baru,” ujar Mbak Ita panggilan akrabnya di Balai Kota Semarang, Rabu (11/1).

Ita juga berencana memanggil lurah dan camat untuk ikut membantu melakukan inventarisasi tersebut. “Untuk selanjutnya kami juga akan mengundang lurah dan camat untuk menginventarisir. Nah dari situ akan kelihatan apakah rumah dan perumahan tersebut sudah terdaftar dan izin-izinnya lengkap atau belum,” imbuhnya.

Plt Walkot Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita. Foto: Dok. Pemkot Semarang
Plt Walkot Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita. Foto: Dok. Pemkot Semarang

Ita juga mengatakan, persyaratan perizinan pembangunan perumahan memang cukup banyak. Namun hal tersebut harus ditaati para pengembang agar tidak ada yang dirugikan.

“Kalau perumahan itu kan biasanya harus ada KRK dulu, lalu perizinan di DPMPTSP, kemudian IMB dan lain sebagainya. Prosesnya kan panjang sekali. Lalu kemudian di perumahan-perumahan tersebut apakah terdapat fasum-fasos, apakah itu sudah disesuaikan atau sudah diserahkan ke pemkot,” terangnya.

“Jadi kami akan meninjau kembali izin-izin yang ada dan melihat perumahan-perumahan baru ini berizin atau tidak,” tandasnya.

Relokasi Perumahan Dinar Indah yang Kebanjiran

Foto udara kondisi banjir bandang yang melanda Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/1/2023). Foto: Aji Styawan/ANTARA FOTO
Foto udara kondisi banjir bandang yang melanda Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/1/2023). Foto: Aji Styawan/ANTARA FOTO

Terkait dengan Perumahan Dinar Indah yang baru saja diterpa banjir luapan Sungai Pengkol, Ita menegaskan warga harus segera direlokasi. Karena kondisi geografis wilayah yang dijadikan perumahan tersebut rawan terkena banjir.

“Kemudian yang kalau masalah Dinar Indah ini kan sudah jadi problem bertahun-tahun dari mulai 2019, 2021, dan 2023 ini kan yang paling besar kerugiannya. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka warga harus pindah,” ujarnya.

“Tapi jelas upaya pemindahan ini tidak bisa cepat, karena kita harus menginventarisir dulu, mendata kebutuhan yang ada, dan mencari dulu pengembang perumahan Dinar Indah ada di mana. Karena ini berbeda treatment-nya. Lha ini kami sedang melakukan rapat koordinasi,” lanjutnya.

Ita menambahkan, penegak hukum siap melakukan tindakan jika memang ada perumahan-perumahan yang melanggar izin.

“Pastinya kalau pembangunan perumahan yang tanpa izin akan ada peran penegak hukum untuk menindak itu. Ya nantinya kita akan lakukan pemeriksaan, apa saja yang kurang. Utamanya perizinan,” pungkas Ita.

Sumber: Kumparan