Satu keluarga asal Cianjur tewas diduga keracunan di rumah kontrakannya di Kelurahan Ciketingudik, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1).
Terdapat 3 korban tewas, yakni:
-
Ai Maemunah (40 tahun);
-
M. Ridwan Abdul Muiz (18), anak Ai;
-
M. Ruswandi (15), anak Ai.
Keluarga tersebut belum dikenali secara dekat oleh para tetangga lantaran baru 2 pekan mendiami rumah kontrakan dengan tarif Rp 500 ribu per bulan tersebut.
"Mereka itu datangnya satu per satu, tidak sekaligus. Datangnya itu tidak biasa," kata Amung, tetangga, saat ditemui di rumahnya, Sabtu (14/1).
Amung menjelaskan yang ia maksud tidak biasa itu.
"Pas baru masuk, KK (Kartu Keluarga) yang dipakai itu KK si Dede padahal yang mau ngontrak bukan dia. Sudah gitu, orangnya bilang mau tinggal bersama 'teman kerja'," kata Amung.
Dede yang dimaksud merupakan adik ipar Ai Maemunah yang juga keracunan namun tidak sampai meninggal dunia. Dede kini dirawat di RSUD Bantar Gebang dengan kondisi yang semakin membaik.
Rumah Kontrakan Kosong 3 Tahun
Amat, tetangga yang lain, mengatakan rumah kontrakan tersebut kosong selama tiga tahun.
"Rumahnya bocor begitu, enggak ada lampu. Dianya tetap mau ngontrak, padahal yang punya kontrakan bilang sudah 3 tahun kosong," kata Amat yang sudah 15 tahun tinggal di Ciketingudik itu.
Tetangga Tak Pernah Lihat Wowon
Wowon adalah suami Ai sekaligus ayah tiri Ai. Sosok Wowon menjadi misterius karena ia tidak ada di lokasi saat peristiwa terjadi, juga tidak datang ke RS maupun pemakaman.
"Saya enggak pernah lihat, waktu mereka masuk awal-awal pun saya enggak pernah lihat dia (Wowon). Jaminan KK yang diberikan pun bukan atas nama dia (Wowon) tapi si Dede," kata Amat.
Sumber: Kumparan