Pabrik Amunisi di Iran Diserang Drone Tanpa Awak, Tak Ada Korban Jiwa

Rekaman saksi mata memperlihatkan apa yang disebut sebagai momen ledakan di sebuah pabrik industri militer di Isfahan, Iran, Minggu (29/1/2023). Foto: WANA via REUTERS
Rekaman saksi mata memperlihatkan apa yang disebut sebagai momen ledakan di sebuah pabrik industri militer di Isfahan, Iran, Minggu (29/1/2023). Foto: WANA via REUTERS

Pabrik industri militer di Kota Isfahan, Iran, diserang pada Sabtu (28/1) malam. Teheran mengatakan, serangan itu berasal dari pesawat tak berawak.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, serangan terjadi di tengah ketegangan Iran dengan Barat atas aktivitas nuklir Teheran dan pasokan senjata untuk perang Rusia di Ukraina.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, mengecam serangan itu. Ia mengatakan, serangan 'pengecut' itu ditujukan untuk menciptakan kekacauan di Iran.

"Tindakan seperti itu tidak akan memengaruhi tekad para ahli kami untuk maju dalam pekerjaan nuklir damai kami," kata Hossein Amirabdollahian dikutip dari Reuters.

Rekaman saksi mata memperlihatkan apa yang disebut sebagai momen ledakan di sebuah pabrik industri militer di Isfahan, Iran, Minggu (29/1/2023). Foto: WANA via REUTERS
Rekaman saksi mata memperlihatkan apa yang disebut sebagai momen ledakan di sebuah pabrik industri militer di Isfahan, Iran, Minggu (29/1/2023). Foto: WANA via REUTERS

Sementara dari video di media Iran terlihat kendaraan darurat dan truk pemadam kebakaran sudah berada di lokasi. Pabrik itu merupakan pabrik amunisi.

"Sekitar pukul 23.30 pada Sabtu malam, serangan yang gagal dilakukan dengan menggunakan Kendaraan Udara Mikro (MAV) di salah satu lokasi pabrik kementerian," kata Kementerian Pertahanan Iran.

"Serangan pesawat tak berawak otu hanya menyebabkan kerusakan kecil pada atap gedung bengkel. Tidak ada korban jiwa," kata Kementerian Pertahanan Iran.

Lebih jauh, Kemhan Iran memastikan serangan itu tidak mempengaruhi instalasi dan misi mereka dalam pembuatan amunisi termasuk pengembangan senjata.

Sumber: Kumparan