Marahnya Atlet Senam Israel yang Visanya Ikut Ditolak RI dengan Unggahan Free Palestine




Atlet senam Artistik Israel Artem Dolgopyat saat mengikuti Kualifikasi Kejuaraan Senam Artistik Eropa Putra di Leipzig, Jerman, 27 Mei 2025.


Teraspojok.com,JAKARTA — Federasi Senam Israel dilaporkan berencana mengirim sepuluh atlet senam mereka ke Kejuaraan Senam Artistik Dunia di Jakarta pada 19-25 Oktober ini. Rencana tersebut mendapat penolakan dari Pemerintah RI setelah Menteri Koordinator Hukum, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menegaskan tidak akan memberi visa kepada delegasi negeri zionis itu mengingat tak ada hubungan diplomatik antar kedua negara. 

Yusril menilai sikap RI sejalan dengan pidato Presiden Prabowo di Majelis Umum PBB beberapa waktu lalu yang dinilai mengecam Israel. Menurut Yusril, sikap ini juga sejalan dengan harapan seluruh rakyat Indonesia. “Kita simak ada penolakan keras dari ormas dari pemerintah daerah dan partai politik, dan pemerintah tegas serta konsisten tak akan berikan visa ke keenam (pesenam) Israel,” ujar dia, Rabu (9/10/2025).


Artem Dolgopyat (31 tahun), peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 dan medali perak pada Olimpiade Paris 2024, disebut ikut masuk dalam anggota rombongan. Atlet senam ini dinilai menjadi representasi wajah Israel di mata dunia olahraga mengingat prestasinya yang mentereng.

Dolgopyat juga dikenal sebagai sosok yang setia kepada zionis. Dilansir dari laman Ynetnews.com, atlet tersebut menegaskan dukungannya terhadap Israel saat menjawab pertanyaan dari jurnalis seputar tanggapannya tentang citra Israel di media sosial.

Atlet senam keturunan Ukraina ini bahkan mengatakan, dia langsung memblokir mereka yang menulis pesan Free Palestine di unggahan akun Instagramnya. 

“Ada komentar di unggahan Instagram saya dari orang-orang yang menulis ‘Free Palestine’ dan semacamnya, mengibarkan bendera Palestina mereka dengan gambar hati. Beberapa pesenam mengunggah dukungan untuk Palestina. Saya tidak menanggapi atau berinteraksi dengan orang-orang ini; saya langsung memblokir mereka. Saya tentu saja tidak berbicara dengan mereka ketika bertemu. Saya marah dengan situasi ini, tentang orang-orang yang bahkan tidak mengerti apa yang mereka tulis. Ada anggota tim kami yang bertanya kepada salah satu pesenam mengapa dia melakukan hal seperti itu, dan dia menjawab bahwa dia seorang Muslim.”


Loading…







Source link