Pavilion Indonesia di COP30 yang berfokus pada perdagangan pasar karbon.
Teraspojok.com, BELEM — Pemerintah Indonesia menyampaikan bahwa salah satu prioritas Indonesia dalam COP30 adalah memastikan adaptasi iklim mendapatkan perhatian setara dengan mitigasi.
“Indonesia mendorong kejelasan komitmen pendanaan adaptasi global yang wajib tercantum dalam teks keputusan, termasuk mandat tripling pendanaan yang sebelumnya disepakati,” kata Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon Kementerian Lingkungan Hidup Ary Sudijanto di Belém, Brasil, Sabtu (22/11/2025) waktu setempat.
Menurut dia, hilangnya paragraf terkait angka pendanaan adaptasi dalam teks terbaru menjadi perhatian serius Indonesia karena dapat melemahkan arah implementasi global.
“Indonesia berada di garis depan memperjuangkan agar keputusan COP30 benar-benar memberikan arah implementatif. Tanpa kejelasan pendanaan, negara-negara rentan akan semakin tertinggal menghadapi krisis iklim yang kian nyata,” kata Ary Sudijanto.
Indonesia juga menyampaikan catatan penting terkait definisi progresif gender yang muncul dalam draf keputusan. Indonesia menekankan bahwa konsep tersebut hanya dapat diterapkan dengan mempertimbangkan kondisi negara masing-masing.
Diplomasi dilakukan melalui pertemuan bilateral Indonesia dengan Presidensi Brasil, yang sebagian besar masukan Indonesia telah diakomodasi dalam rancangan terbaru.
Konferensi Perubahan Iklim Ke-30 Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP30) berlangsung sejak 10 November hingga 21 November 2025 di Belèm, Brasil. Penutupan COP30 baru dilakukan pada Sabtu (22/11/2025) waktu setempat, menyusul terjadinya insiden kebakaran di zona biru pada Kamis (20/11/2025) yang membuat sejumlah agenda negosiasi tertunda.
sumber : Antara








