Teraspojok.com – Bakmi viral di daerah Kramat Kwitang, Jakarta Pusat, menjadi perbincangan hangat media sosial baru-baru ini.
Kata pencarian Bakmi tersebut menjadi trending topik penulusuran pencarian.
Sehingga Bakmi tersebut menjadi sorotan warganet.
Bakmi adalah salah satu jenis sajian mi yang dipopulerkan oleh pedagang-pedagang Tiongkok ke Indonesia. Dan sering disebut yamien atau yahun.
Bakmi ini juga merupakan makanan yang terkenal terutama di daerah-daerah Pecinan di Indonesia.
Biasanya bakmi telah diadaptasi dengan menggunakan bumbu-bumbu Indonesia.
Nah tentunya Bakmi ini menjadi salah satu makanan favorit di Indonesia.
Lantas, ada apa dengan Bakmi viral di daerah Kramat Kwitang?
Viralnya Bakmi yang ada di daerah Kramat Kwitang, Jakarta Pusat ini lantaran ramainya pengunjung yang ingin merasakan kuliner yang terbuat dari mi tersebut.
Karena lokasi parkir yang kecil, pengunjung memarkirkan mobil sembarangan, alhasil mobil yang terparkir sampai menutup jalan masuk rumah warga.
Dan warga merasa kesusahan karena akses memasuki rumahnya terganggu.
Parkir Sembarangan
Akibat dari parkir sembarangan, salah satu warga merasa resah, lantaran sulitnya keluar masuk kendaraan ke rumahnya sendiri.
Karena sudah berulang, akhirnya warga tersebut mengunggah video yang menampilkan kendaraan terparkir di depan rumahnya.
Dikutip dari Kompas.com, rekaman tersebut diunggah oleh akun Instagram bernama @aninditamulia.
Dalam unggahan itu, terlihat sejumlah mobil yang terparkir di pinggir jalan Kramat Kwitang 1H, Jakarta Pusat.
Bahkan salah satu mobil yang terparkir terlihat menutupi sebagian pagar rumah warga.
Sontak, hal ini membuat warga yang tinggal di sekitar geram karena kesulitan ketika akan mengeluarkan atau memasukan mobilnya ke dalam garasi.
“Saya minta tolong supaya mobilnya dipindahkan, masih banyak parkiran lain. Ada perda nomor 3 tahun 2020. Nggak bisa bu, ini menghalangi. Ya sudah saya viralin aja ini pelatnya B 2535 UKO,” ucap perekam video tersebut.
Kepada Kompas.com, wanita yang akrab disapa Lala itu mengaku hal ini sudah sering terjadi di lingkungan rumahnya.
“Ini sering terjadi karena di deretan rumah saya ada bakmi yang lagi viral. Ada tiga rumah jadinya yang tidak bisa keluar kalau parkir di situ. Parkir di seberang rumah saya yang juga menyebabkan mobil saya tidak bisa keluar karena posisinya T,” ucapnya kepada Kompas.com, Jumat (3/2/2023).
Aturan Parkir
Perlu dipahami, mobil yang parkir sembarang di ruas jalan umum hingga mengganggu masyarakat sekitar dapat dikenakan Pasal 38 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 34 tentang Jalan yang berbunyi:
“Setiap orang dilarang memanfaatkan ruang manfaat jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Pasal 35, Pasal 36 dan Pasal 37 yang mengakibatkan terganggunya fungsi jalan,”
Menurut PP Jalan yang dimaksud dengan “terganggunya fungsi jalan” adalah berkurangnya kapasitas jalan dan kecepatan lalu lintas, antara lain menumpuk barang atau benda atau material di bahu jalan, berjualan di badan jalan, parkir dan berhenti untuk keperluan lain selain kendaraan dalam keadaan darurat.
Untuk di Jakarta, ada juga aturan tentang perparkiran yang tertuang dalam Pasal 140 Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2012 tentang Perparkiran (Perda DKI Jakarta 5/2012), yang berbunyi:
(1) Setiap orang atau badan usaha pemilik kendaraan bermotor wajib memiliki atau menguasai garasi.
(2) Setiap orang atau badan usaha pemilik kendaraan bermotor dilarang menyimpan kendaraan bermotor di ruang milik jalan.
(3) Setiap orang atau badan usaha yang akan membeli kendaraan bermotor wajib memiliki atau menguasai garasi untuk menyimpan kendaraannya yang dibuktikan dengan surat bukti kepemilikan garasi dari kelurahan setempat.
Selain itu, dalam Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), parkir sembarangan bisa dikenakan sanksi. Ini tertuang dalam Pasal 275 ayat 1.
“Setiap orang yang melakukan perbuatan yang mengakibatkan gangguan pada fungsi Rambu Lalu Lintas, Marka Jalan, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, fasilitas Pejalan Kaki, dan alat pengaman Pengguna Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).”.
Editor: Do
Baca Juga
Sumber:Sekilariau.com