Belarusia Panggil Dubes Ukraina setelah Rudal S-300 Jatuh di Perbatasan

Belarusia Panggil Dubes Ukraina setelah Rudal S-300 Jatuh di Perbatasan
Penyidik mengecek pecahan amunisi rudal S-300 Ukraina yang dijatuhkan oleh pertahanan udara Belarusia di luar desa Harbacha di wilayah Grodno, Belarusia, Kamis (29/12/2022). Foto: Vadzim Yakubionak/BelTA/Handout via REUTERS

Kementerian Luar Negeri Belarusia memanggil dan melayangkan protes terhadap Duta Besar Ukraina di Ibu Kota Minsk, atas insiden jatuhnya rudal S-300 yang memasuki wilayah negara itu, pada Jumat (30/12).

Kementerian Pertahanan Belarusia menuturkan, rudal yang diduga kuat milik Ukraina tersebut jatuh pada Kamis (29/12), di dekat Desa Harbacha, Kota Brest, yang hanya berjarak 15 km dari perbatasan Ukraina.

"Fragmen ditemukan di ladang pertanian, reruntuhan itu milik peluru kendali anti-pesawat S-300 yang ditembakkan dari wilayah Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Belarusia dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Komisaris Militer Brest, Oleg Konovalov, mengatakan insiden jatuhnya rudal milik Ukraina itu tidak perlu dikhawatirkan. Menurut dia, insiden ini dapat terjadi dengan membandingkan kasus serupa pada November lalu ketika rudal S-300 mendarat di wilayah Polandia.

Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Belarusia, Anatoly Glaz, menganggap insiden ini cukup serius. Sehingga, pemanggilan Duta Besar Ukraina di Belarusia diperlukan untuk mengklarifikasi insiden tersebut.

Belarusia Panggil Dubes Ukraina setelah Rudal S-300 Jatuh di Perbatasan (1)
Penyidik berkumpul di dekat pecahan amunisi rudal S-300 Ukraina yang dijatuhkan oleh pertahanan udara Belarusia di luar desa Harbacha di wilayah Grodno, Belarusia, Kamis (29/12/2022). Foto: Vadzim Yakubionak/BelTA/Handout via REUTERS

“Kami menuntut agar pihak Ukraina melakukan penyelidikan menyeluruh dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab dan mengambil tindakan komprehensif untuk mencegah terulangnya insiden seperti itu di masa depan,” jelas Glaz.

Glaz menilai, insiden ini menjadi salah satu serangan udara terbesar dalam perang antara Rusia dan Ukraina, pasalnya rudal S-300 masuk di saat Rusia meluncurkan gelombang serangan rudal terbarunya ke kota-kota di Ukraina hingga memasuki negara tetangga Ukraina tersebut.

Oleh karenanya, Belarusia menuntut penyelidikan secara menyeluruh dan pertanggungjawaban mereka oleh Ukraina.

Kantor berita Belarusia BelTA menerbitkan foto dan video yang memperlihatkan bagian dari rudal S-300 yang tergeletak di lahan kosong.

Merespons kejadian tersebut, seorang juru militer Ukraina mengakui bahwa rudal itu berada di bawah kendali Ukraina. Ia berdalih insiden serupa telah terjadi lebih dari sekali dan tidak ada aneh karena masuknya rudal tersebut merupakan hasil dari pertahanan udara.

Rudal S-300 merupakan sistem pertahanan udara di era Soviet yang kini digunakan oleh Rusia dan Ukraina namun fungsinya berbeda. Kiev menggunakan S–300 untuk mencegat rudal yang masuk, sedangkan Rusia menggunakan S-300 untuk melakukan serangan darat.

Belarusia telah mengizinkan Rusia untuk menggunakan wilayahnya sebagai landasan peluncuran untuk invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

Sejak saat itu, telah terjadi peningkatan aktivitas militer gabungan antara Belarusia dan Rusia dalam beberapa bulan terakhir. Kendati demikian, Minsk berkukuh tidak akan berpartisipasi dalam perang.

Penulis: Thalitha Yuristiana.

Sumber: Kumparan