Perkembangan bus listrik garapan Isuzu dan ITB menjadi salah satu berita populer kumparanOTO, Minggu (29/1).
Kemudian, ada kenaikan harga mobil bekas Pajero Sport dari Rp 120 juta menjadi Rp 200 juta di pasaran, serta kapasitas produksi mobil di Indonesia yang baru terpakai 1,5 juta unit dari 2,4 juta unit.
Selengkapnya rangkuman berita populer kumparanOTO.
Kapan Bus Listrik Garapan Isuzu dan ITB Diperkenalkan?
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan karoseri Laksana merancang konversi bus ke listrik dengan menggunakan platform Isuzu NQR70.
Division Head of Business Strategy Division PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Attias Asril menuturkan, kendaraan tersebut masih dalam tahap penyempurnaan sebelum dikirimkan ke karoseri.
“Isuzu dan ITB masih dalam tahap awal dan sedang mencari serta menggali kebutuhannya dari sisi customer. Sisi safety-nya juga tengah disempurnakan dan dipelajari,” ujarnya kepada kumparan belum lama ini.
Ia menambahkan, sasis dan beberapa komponennya sudah selesai dikonversi dan sedang menjalani tahap uji internal. Saat ini, pengereman dan modul baterai jadi fokus utama penyempurnaannya.
“Modul-modulnya itu masih perlu disempurnakan sebelum masuk ke dalam tahap produksi. Mungkin, akhir tahun ini kita sudah bisa melihat produknya,” katanya.
Tadinya Cuma Rp 120 Jutaan, Harga Pajero Sport Bekas Kini Sentuh Rp 200 Jutaan
SUV ladder frame seperti Pajero Sport kini mulai diminati banyak orang. Ini dibuktikan dengan terdongkraknya harga mobil tersebut di pasar mobil bekas.
Pemilik showroom mobil bekas Salman Auto Mobilindo di kawasan Cimanggis Depok, Salman mengungkapkan, mobil dengan ground clearance tinggi itu kini dijual dengan banderol menyentuh Rp 200 juta.
“Sekarang, Pajero Sport generasi awal sudah enggak ada yang harganya Rp 120 jutaan. Semuanya sudah mepet di Rp 200 jutaan. Murah pun biasanya Rp 180 juta atau Rp 190 juta,” ungkapnya saat ditemui kumparan belum lama ini.
Permintaan yang cukup tinggi dengan stok yang tak terlalu melimpah jadi alasannya. Bila pun ada, mobil akan ludes dalam waktu hitungan hari saja.
“Biasanya yang tersedia di pasaran dan paling banyak dicari itu model Exceed tahun 2009 pas dia pertama kali muncul,” tuturnya.
Kapasitas Produksi Mobil di Indonesia 2,4 Juta Unit, Terpakai Baru 1,5 Juta Unit
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi mengungkapkan, kapasitas produksi mobil dalam negeri baru terpakai 1,5 juta unit dari kapasitas penuh sebanyak 2,4 juta unit.
“Tahun 2022, kapasitas produksi pabrikan itu sekitar 1,5 juta unit. Itu dikarenakan kita masih mengimpor kendaraan CBU (Complete Build Up) sebanyak 70 hingga 80 ribu,” ungkapnya belum lama ini.
Rinciannya, kapasitas produksi untuk pemakaian domestik mencapai angka 1,05 juta unit kendaraan. Sementara, lini produksi ekspor menyumbang 470 ribu unit.
“Jadi, kita masih ada over capacity sekitar 920 ribu unit kendaraan. Mudah-mudahan, pada tahun ini bisa terpakai,” ujarnya.
Sumber: Kumparan