Bom Bunuh Diri Meledak di Afghanistan, 5 Orang Tewas dan Puluhan Terluka

Pasukan keamanan Taliban memblokir jalan setelah ledakan bunuh diri di dekat kementerian luar negeri Afghanistan di Lapangan Zanbaq di Kabul pada Rabu (11/1/2023). Foto: Wakil Kohsar/AFP
Pasukan keamanan Taliban memblokir jalan setelah ledakan bunuh diri di dekat kementerian luar negeri Afghanistan di Lapangan Zanbaq di Kabul pada Rabu (11/1/2023). Foto: Wakil Kohsar/AFP

Bom bunuh diri meledak di dekat Kementerian Luar Negeri Afghanistan di Kabul, Rabu (11/1), di mana delegasi China dijadwalkan bertemu di sana. Dikutip dari AFP, setidaknya lima orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat kejadian tersebut.

Taliban mengeklaim telah meningkatkan keamanan sejak kembali berkuasa pada 2021. Namun, telah terjadi sejumlah ledakan bom dan serangan, yang sebagian besar diklaim oleh cabang lokal dari ISIS.

Salah satu saksi mata yang merupakan pengemudi sedang menunggu di luar ketika dia melihat seorang pria memegang tas dan membawa senapan di bahunya berjalan melewatinya, sebelum pria itu akhirnya meledakkan diri.

"Dia melewati mobil saya dan setelah beberapa detik terdengar ledakan keras," kata Jamshed Karimi. Ia menambahkan melihat 20 sampai 25 korban.

"Aku melihat pria itu meledakkan dirinya sendiri," lanjutnya.

Juru bicara polisi Kabul, Khalid Zadran, mengatakan lima warga sipil tewas dan beberapa lainnya luka-luka akibat ledakan itu.

Organisasi nonpemerintah Italia, Emergency NGO, yang mengoperasikan sebuah rumah sakit di Kabul, mengatakan telah menerima lebih dari 40 orang yang terluka.

"Jumlah korban terus meningkat," kata mereka dalam sebuah pernyataan.

"Sedemikian rupa sehingga kami harus menyiapkan tempat tidur di dapur dan kantin," kata Direktur Emergency NGO, Stefano Sozza, dalam pernyataan itu.

Dalam sebuah video yang beredar, terlihat mayat-mayat bergelimpangan di jalan setelah kejadian. Beberapa orang yang terluka menggeliat di tanah, berteriak minta tolong, dan warga berkerumun untuk memberikan bantuan.

Kementerian Luar Negeri Afghanistan tampaknya tidak rusak parah. Namun, kaca jendela Kementerian Dalam Negeri tampak hancur akibat ledakan itu.

"Seharusnya ada delegasi China di Kementerian Luar Negeri hari ini, tetapi kami tidak tahu apakah mereka hadir pada saat ledakan itu," kata Wakil Menteri Informasi dan Kebudayaan, Muhajer Farahi.

Namun, pejabat senior di kantor perdana menteri, Ahmadullah Muttaqi, mengatakan tidak ada orang asing yang hadir di kementerian pada saat kejadian.

Serangan Menargetkan Orang Asing

Pasukan keamanan Taliban memblokir jalan setelah ledakan bunuh diri di dekat kementerian luar negeri Afghanistan di Lapangan Zanbaq di Kabul pada Rabu (11/1/2023). Foto: Wakil Kohsar/AFP
Pasukan keamanan Taliban memblokir jalan setelah ledakan bunuh diri di dekat kementerian luar negeri Afghanistan di Lapangan Zanbaq di Kabul pada Rabu (11/1/2023). Foto: Wakil Kohsar/AFP

Hingga saat ini, ISIS belum mengeklaim sebagai pelaku di balik bom bunuh diri itu. Namun, mereka telah mengeklaim serangkaian serangan yang menargetkan orang asing atau kepentingan asing dalam beberapa bulan terakhir, ketika Taliban mencoba menarik investasi dari negara tetangga.

Pada Desember, setidaknya lima WN China terluka ketika kelompok bersenjata menyerbu sebuah hotel yang populer di kalangan pebisnis China di Kabul.

Serangan itu diklaim oleh ISIS, yang juga bertanggung jawab atas serangan terhadap Kedutaan Pakistan di Kabul pada bulan yang sama, yang dikecam Islamabad sebagai "upaya pembunuhan" terhadap duta besarnya.

Pada Oktober, empat orang tewas dan 25 lainnya terluka dalam serangan di masjid di halaman Kementerian Dalam Negeri di Kabul. Korban yang selamat melaporkan serangan itu adalah bom bunuh diri.

Pada September, dua anggota staf Kedutaan Rusia tewas dalam serangan bom yang juga diklaim oleh ISIS.

Ratusan orang, termasuk komunitas minoritas Afghanistan, tewas dan terluka dalam serangan lain sejak Taliban merebut kembali kekuasaan.

Cabang regional ISIS di Afghanistan dikenal sebagai Negara Islam-Khorasan (IS-K). Sebuah istilah yang menggambarkan luas wilayah yang ingin mereka kuasai yang mencakup India, Iran, dan Asia Tengah.

Taliban dan IS-K sama-sama memiliki ideologi Islam Sunni yang keras. Namun, IS-K berjuang untuk mendirikan "kekhalifahan" global, sementara tujuan Taliban lebih sederhana dan berwawasan ke dalam untuk memerintah Afghanistan yang merdeka.

Sumber: Kumparan