Dalam lingkungan terkecil, yaitu keluarga, sering terjadi kesalahpahaman dan perbedaan. Maka tak heran jika banyak sekali perbedaan yang ditemui dalam kehidupan sosial yang lebih luas di masyarakat. Menjaga kerukunan menjadi kewajiban seluruh anggota masyarakat agar bisa hidup damai. Artikel ini akan sebutkan dua contoh perilaku hidup rukun dalam masyarakat yang baik untuk dilaksanakan.
Dari banyak contoh yang ada, dua contoh perilaku hidup rukun dalam masyarakat di bawah ini bisa diterapkan di banyak aktivitas, yaitu:
-
Toleransi
-
Tolong-menolong
Toleransi sebagai Contoh Perilaku Hidup Rukun di Masyarakat
Dikutip dari laman www.sumber.belajar.kemdikbud.go.id, toleransi adalah sikap menghargai dan menghormati perbedaan antar sesame manusia. Toleransi disebut juga tenggang rasa.
Perbedaan yang selalu ada dalam masyarakat harus dikelola dengan baik agar menghasilkan karya yang positif. Membesar-besarkan perbedaan, apalagi memaksakan kebenaran di salah satu pihak hanya akan menimbulkan konflik horisontal.
Contoh toleransi dalam masyarakat:
-
Menghormati kebebasan beribadah menurut agama masing-masing.
-
Menghormati pelaksanaan acara adat sesuai dengan asal daerah dan suku masing-masing.
-
Bersabar dengan keramaian akibat ada pesta pernikahan di lingkungan tetangga.
Namun demikian toleransi bukan berarti benar-benar bebas. Ada batas toleransi yang harus diperhatikan, yaitu:
-
Jika mengadakan pesta, perhatikan pula tetangga yang sedang sakit keras atau berduka.
-
Acara-acara yang menggunakan jalan umum wajib mengajukan ijin gangguan kepada aparat setempat.
-
Tetap menjaga kesopanan dan tidak membawa minuman keras ketika menyelenggarakan acara kesenian, terutama jika banyak penonton di bawah umur.
Baca juga: Contoh Hidup Rukun di Sekolah dan Masyarakat
Tolong-menolong sebagai Contoh Perilaku Hidup Rukun di Masyarakat
Ada pepatah yang mengatakan saudara terdekat adalah tetangga, maka masyarakat harus saling tolong-menolong. Tolong-menolong juga harus dilakukan di tempat lain karena mungkin di suatu waktu si penolong akan menjadi yang ditolong.
Contoh tolong-menolong dalam masyarakat adalah:
-
Menolong korban bencana alam atau kecelakaan tanpa memandang suku, ras dan agama korban.
-
Membantu kelancaran acara tetangga, misalnya pernikahan, pemakaman dan sebagainya, tanpa mengikuti acara adat atau agama jika ada perbedaan.
-
Membantu anak yatim piatu, lansia atau keluarga tidak mampu lainnya di sekitar rumah tanpa memandang suku, ras dan agama mereka.
-
Membantu kelompok difabel yang kesulitan menggunakan fasilitas publik.
-
Membantu promosi usaha warga yang sedang berusaha bangkit dari keterpurukan ekonomi.
Manusia hidup akan membutuhkan orang lain selamanya. Karena itu, dua contoh perilaku hidup rukun dalam masyarakat di atas baik untuk dilaksanakan. Manusia tidak mungkin memanen hasil yang baik jika tidak menanam hal baik juga di masyarakat, misalnya dengan mempraktikkan sikap toleransi dan tolong-menolong. (LUS)
Sumber: Kumparan