Erdogan Tetapkan Masa Berkabung Nasional Usai Gempa Dahsyat Tewaskan 2.619 Orang

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan gelar konferensi pers di Auditorium BICC, Bali, Rabu (16/11).  Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan gelar konferensi pers di Auditorium BICC, Bali, Rabu (16/11). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menetapkan masa berkabung nasional akibat gempa dahsyat dengan kekuatan 7,8 magnitudo selama sepekan ke depan. Ia pun menginstruksikan jajarannya untuk memasang bendera setengah tiang.

“Masa berkabung nasional telah diumumkan selama tujuh hari. Kami akan mengibarkan bendera setengah tiang hingga matahari terbenam pada Minggu, 12 Februari 2023 di semua kantor perwakilan nasional dan kantor perwakilan asing kami," kata Erdogan dalam unggahan twitter resminya @RTErdogan, dikutip Selasa (7/2).

Sejumlah warga dan tim penyelamat mencari korban gempa yang tertimpa bangunan di Diyarbakir, Turki, Senin (6/2/2023). Foto: Sertac Kayar/Reuters
Sejumlah warga dan tim penyelamat mencari korban gempa yang tertimpa bangunan di Diyarbakir, Turki, Senin (6/2/2023). Foto: Sertac Kayar/Reuters

Keputusan ini diambil Erdogan setelah melihat bencana yang menewaskan hampir 2.000 warganya.

Berdasarkan data terbaru, sedikitnya ada 2.619 korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,8 megnitudo yang mengguncang wilayah Provinsi Osmaniye, Turki, Senin (6/2) dini hari waktu setempat. Dari jumlah korban tersebut, 968 diantaranya ditemukan di Suriah.

Hingga saat ini petugas gabungan masih berupaya untuk mengevakuasi korban meski ditengah gempuran hawa musim dingin. Jumlah korban juga diperkirakan masih terus bertambah.

Meski begitu berdasarkan data terbaru, pihak KBRI mengatakan tidak ada warga Indonesia yang menjadi korban tewas akibat gempa tersebut, namun ditemukan ada 2 orang korban luka.



Sumber: Kumparan