



Sejumlah warga saling menyiramkan air saat mengikuti tradisi perang air yang merupakan rangkaian Festival Air Suwat di Desa Suwat, Gianyar, Bali, Minggu (1/1).
Tradisi perang air tersebut dilakukan warga setahun sekali untuk membersihkan diri secara lahir dan batin, memperkuat rasa persaudaraan warga serta untuk mengenalkan potensi seni, budaya dan pariwisata setempat kepada wisatawan.
Sebelum memulai 'peperangan', pemuka agama akan mengambil tempat melakukan prosesi ibadah. Air akan dituangkan pada sejumlah penari dan disiramkan pada warga.
Setelahnya, pemimpin agama (pinandhita) akan membagi masyarakat setempat menjadi dua kelompok. Kedua kelompok ini akan saling siram satu dengan yang lainnya.

***
Sumber: Kumparan