Ratusan Muslim Malaysia berkumpul di depan Kedutaan Besar Swedia di Kuala Lumpur pada Jumat (27/1), memprotes aksi pembakaran Al-Quran di Swedia.
Foto: Hasnoor Hussain/REUTERSPembakaran Alquran dilakukan oleh Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras, di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm, pada Sabtu (21/1) pekan lalu.
Foto: Hasnoor Hussain/REUTERSDalam izin yang diperoleh Paludan dari polisi, dikatakan protesnya dilakukan terhadap Islam, dan Presiden Turki Tayyip Erdogan menyebut aksi ini untuk mempengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia.
Foto: Vincent Thian/AP Photo “Itulah mengapa kami meminta pemerintah Swedia untuk mengambil tindakan terhadap orang-orang seperti ini karena orang-orang seperti ini dapat mempengaruhi keharmonisan global,” kata pengunjuk rasa Malaysia Ashraf Mustaqim, dikutip Reuters.
Foto: Hasnoor Hussain/REUTERSAnggota LSM Muslim Malaysia memegang bendera ketika mereka memprotes pembakaran Al-Quran, di depan kedutaan Swedia, di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (27/1/2023).
Foto: Vincent Thian/AP Photo Umat Muslim berbaris saat mereka memprotes pembakaran Al-Quran, di depan kedutaan Swedia, di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (27/1/2023).
Foto: Vincent Thian/AP Photo
Ratusan Muslim Malaysia berkumpul di depan Kedutaan Besar Swedia di Kuala Lumpur pada Jumat (27/1), memprotes aksi pembakaran Al-Quran di Swedia.
Pembakaran Al-quran dilakukan oleh Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras, di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm, pada Sabtu (21/1) pekan lalu.
Dalam izin yang diperoleh Paludan dari polisi, dikatakan protesnya dilakukan terhadap Islam, dan Presiden Turki Tayyip Erdogan menyebut aksi ini untuk mempengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia.
“Itulah mengapa kami meminta pemerintah Swedia untuk mengambil tindakan terhadap orang-orang seperti ini karena orang-orang seperti ini dapat mempengaruhi keharmonisan global,” kata pengunjuk rasa Malaysia Ashraf Mustaqim, dikutip Reuters.
Seorang pria memegang mushaf Al-Qur'an saat protes terhadap pembakaran Al-Quran di depan kedutaan Swedia, di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (27/1/2023). Foto: Hasnoor Hussain/REUTERS