
Foto: Adroniki Christodoulou/REUTERS

Foto: Adroniki Christodoulou/REUTERS

Foto: Adroniki Christodoulou/REUTERS

Foto: Adroniki Christodoulou/REUTERS

Foto: Adroniki Christodoulou/REUTERS

Foto: Adroniki Christodoulou/REUTERS

Foto: Adroniki Christodoulou/REUTERS
Ketika Korea Utara melontarkan rudal ke Jepang pada bulan Oktober, memicu peringatan darurat di seluruh jaringan sel. Selain itu, invasi Rusia ke Ukraina diikuti oleh rentetan rudal Korea Utara juga mengancam keamanan.
Megumi Morohoshi, seorang warga di Tokyo, membeli tempat perlindungan dari bom. Ia mengkhawatirkan bahaya yang selalu ada dari gempa bumi Jepang, hingga serangan-serangan yang mungkin terjadi di tengah ketegangan politik.
Tempat berlindung ini seukuran walk-in closet besar, terbuat dari besi, dengan lapisan timah untuk menahan semua kecuali serangan langsung dari rudal atau ledakan nuklir, sementara sistem filtrasi buatan Israel akan mencegah radiasi atau gas berbahaya.
Tempat penampungan, yang dibuat khusus di pabrik Nao di prefektur Ibaraki, utara Tokyo, menelan biaya 6 juta yen (sekitar Rp 687 jutaan) sebelum biaya pemasangan. Dan kotak seberat tiga ton itu, terlalu besar untuk muat di sebagian besar rumah atau pekarangan Jepang.

Sumber: Kumparan