Hamas Menang di Medan Peperangan dan Berjaya di Meja Perundingan



Teraspojok.com, TEHERAN— Editorial Mehrnews, Jumat (10/10/2025) menyatakan Hamas  setelah dua tahun melakukan perlawanan tanpa henti, berhasil mencetak kemenangan monumental, memaksa Israel mundur dari ambisinya untuk menguasai Gaza secara total. Kemenangan ini tidak hanya di medan peperangan tetapi juga di meja perundingan. 

Berita awal dari perundingan antara rezim Zionis dan Gerakan Perlawanan Palestina (Hamas) menunjukkan bahwa perlawanan habis-habisan rakyat Gaza, keteguhan Hamas dan kelompok-kelompok Palestina, serta dukungan kuat dari para anggota Front Perlawanan, telah meyakinkan Israel bahwa kekalahan militer Hamas dan dominasi Gaza tidak mungkin terjadi serta harus mengucapkan selamat tinggal pada mimpi-mimpinya yang tak mungkin tercapai.


Setelah dua tahun menderita kekalahan di bidang militer, politik, ekonomi, internasional, dan opini publik, rezim Zionis Israel meninggalkan tujuan utamanya, yaitu penghancuran Hamas dan pendudukan penuh atas Gaza.

Ini sekaligus memaksanya meminta Amerika Serikat untuk mengaktifkan kembali meja perundingan melalui mediasinya.

Sekali lagi, setelah kegagalannya dalam agresi militer terhadap Iran, Israel meminta Amerika Serikat untuk bertindak untuk menghindari kekalahannya.

Bukan tanpa alasan Trump mengatakan bahwa serangan AS terhadap Iran mempercepat perundingan damai, karena jika AS dan Israel memenangkan agresi terhadap Iran, mereka tidak akan memikirkan meja perundingan dan akan melanjutkan proses militerisasi yang sama terhadap rakyat Palestina.

Kemenangan Hamas di lapangan terjadi setelah serangan pendahuluan terhadap posisi-posisi rezim Zionis selama Operasi Badai al-Aqsa.

Ini diperkuat dengan dukungan militer kelompok-kelompok pembebasan Palestina seperti Jihad Islam dan anggota-anggota Front Perlawanan seperti Hizbullah di Libanon, Ansarullah di Yaman, dan Perlawanan Irak menyebabkan pelabuhan-pelabuhan aktif seperti Eilat dan Ashkelon tidak dapat digunakan sama sekali, dan infrastruktur ekonomi rezim Zionis mengalami kerusakan parah.

Sebaliknya, rezim Zionis, yang tidak berdaya di medan perang, dengan dukungan penuh Amerika Serikat melancarkan serangan-serangan kejam terhadap warga sipil, pembantaian anak-anak dan perempuan, serta syahidnya lebih dari 65 ribu warga Palestina, sehingga dibenci dunia.

Akhirnya, Israel setuju untuk menarik diri dari Jalur Gaza setelah dua tahun melakukan kejahatan dalam perundingan Sharm el-Sheikh.

Dengan melaksanakan perjanjian ini, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) akan berhasil membebaskan 250 tahanan Palestina dan 1.700 warga Gaza yang telah ditahan oleh pasukan penjajah Israel sejak awal perang.

Pada tahap pertama dari perjanjian ini, akan membebaskan 20 tahanan rezim penjajah yang masih hidup.


Loading…






Source link