Teraspojok.com – Fenomena viral di media sosial terkait hujan cacing di China baru-baru ini, ternyata pernah terjadi sebelumnya.
Hujan cacing seperti di China itu diklaim pernah terjadi di terjadi di Norwegia pada 2015.
The Independent mengutip media lokal Norwegia The Local, menceritakan pengalaman seorang guru biologi bernama Karstein Erstad saat sedang berski di Norwegia bagian selatan.
“Saya melihat ribuan cacing tanah di permukaan salju. Saat saya menemukannya, mereka terlihat mati. Namun, saat saya angkat mereka ternyata masih hidup,” kata Erstad dikutip dari CNBC Indonesia.
Erstad awalnya mengira cacing tanah tersebut muncul dari balik salju. Namun, kemungkinan itu sangat kecil karena ketebalan salju yang mencapai 0,5 meter.
Fenomena hujan cacing di Norwegia pernah beberapa kali terjadi, termasuk insiden serupa di Molde dan Bergen yang lokasinya sama-sama di bagian selatan.
Hipotesis yang populer adalah cacing tersebut terangkat oleh kantung udara yang kemudian menjatuhkan mereka di lokasi berjarak beberapa kilometer dari habitatnya.
Dugaan lain adalah hewan tersebut terangkat ke langit oleh “belalai air”, fenomena serupa tornado di laut yang menjalar ke daratan dan menyeret tanaman, reruntuhan, hingga hewan kecil bersamanya.
Bahkan menurut Erstad, hujan cacing di Norwegia telah dikabarkan terjadi sejak 1920-an.
Baru-baru ini, sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan penduduk di Provinsi Liaoning, China berebut mencari tempat berteduh dari hujan ‘cacing’.
Dalam klip video yang viral, tampak benda menyerupai cacing berjatuhan mengguyur mobil dan jalan di sebuah lokasi di China.
Warga China dihebohkan dengan adanya fenomena aneh ini. Bahkan, pemerintah setempat dikabarkan meminta agar warganya untuk membawa payung saat keluar rumah.
Kabar itu pertama kali datang usai munculnya sebuah video aneh dan viral di media sosial yang direkam di Liaoning, provinsi China yang berbatasan dengan Korea Utara.
Fenomena ini menjadi perdebatan di internet. Sebuah hipotesis menyatakan benda yang jatuh bukan cacing, melainkan bunga poplar yaitu bunga pohon tulip yang bentuknya menyerupai cacing.
Salah satu komentar di media sosial menyatakan, “Ini bukan cacing atau binatang, tetapi bunga yang berjatuhan dari pohon.”
Namun, jurnal sains Mother Nature Network menyatakan tidak mustahil hewan seperti cacing berjatuhan seperti hujan. Penyebabnya adalah angin kuat yang mengangkat mereka ke udara.
Editor: Is