Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan Rabu (14/12). Pada perdagangan hari Selasa (14/12), IHSG ditutup menguat 1,13 persen di level 6.810.316.
Analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova, memperkirakan indeks saham akan melanjutkan tren bullish jangka pendek menuju 6.866 sebagai resisten terdekat atau bahkan 6.918.
"Level support IHSG berada di 6.700, 6.679 dan 6.641, sementara level resistennya di 6.866, 6.919 dan 6.994. Berdasarkan indikator MACD mengindikasikan momentum bearish," kata Ivan dalam prediksi tertulisnya, Rabu (14/12).
Saham yang direkomendasikan Ivan adalah EMTK. Menurutnya, EMTK diperkirakan membentuk wave iv dari (iii) dengan peluang naik ke 1.290 sebagai target ideal selama harga tidak jatuh ke bawah 1.060. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral.
"Trading buy pada rentang harga 1060-1100 dengan target harga terdekat di 1200," terang Ivan.
Di sisi lain, Ivan juga merekomendasikan untuk hold INCO. Sebab, INCO sedang dalam konsolidasi. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish.
"Hold atau Accumulative buy pada rentang harga 6900-7050 dengan target harga terdekat di 7500" sambungnya.
Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, pola gerak IHSG terlihat sedang mengalami teknikal rebound pasca mengalami tekanan pada beberapa waktu sebelumnya. Kelanjutan kenaikan masih mungkin dapat terjadi jika IHSG mampu ditutup di atas resisten level terdekat.
"Namun masih minimnya sentimen yang dapat membooster kenaikan IHSG serta capital inflow yang belum terlihat bertumbuh secara signifikan cukup menjadi tantangan untuk dapat mendorong kenaikan IHSG, hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas," kata William dalam prediksinya.
William merekomendasikan untuk membeli saham AKRA, UNVR, BBNI, SMGR, ASII, BBRI, JSMR, TLKM, ASRI.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.
Sumber: Kumparan