
Jaksa kembali menghadirkan seorang ahli digital forensik, Hery Priyanto, dalam sidang lanjutan Ferdy Sambo dkk hari ini, Selasa (20/12). Dalam perkara pembunuhan Yosua, ia sebagai ahli yang memeriksa sejumlah CCTV yang terkait kasus.
Ia dihadirkan untuk melakukan pemutaran atau objek zooming alias pemutaran detik per detik CCTV yang ada di rumah Saguling hingga Duren Tiga. CCTV itu memperlihatkan kedatangan Putri Candrawathi, Ferdy Sambo dan sejumlah ajudan, termasuk Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
"Atas permintaan dari Yang Mulia dan PH [penasihat hukum] untuk melakukan proses objek zooming. Kami juga sampaikan, bahwa zooming tentunya tidak seperti yang dibayangkan di televisi tapi kami upayakan untuk melakukan proses zoom," kata Hery saat sebelum memutarkan tayangan CCTV.

Sebelum memberi keterangan, Hery sempat meminta majelis hakim agar keterangannya didengar secara tertutup. Namun tidak dikabulkan secara keseluruhan oleh hakim.
"Mohon izin Yang Mulia, ahli sudah berkoordinasi dengan kami terkait dengan materi forensik digital ahli menginginkan persidangan dinyatakan tertutup karena ada materi yang tidak boleh diketahui umum, Yang Mulia," pinta jaksa.
"Boleh disebutkan materi apa saja yang tidak boleh diketahui oleh publik?" tanya hakim.
"Mohon izin menyampaikan, kami sudah bersaksi juga di persidangan sebelumnya ada terkait juga dengan obstruction of justice hari ini memang kita lakukan atas perintah dari jaksa untuk melakukan play Yang Mulia objek zooming memperjelas peralatan-peralatan kami yang merupakan data-data digital forensik yang terkait dengan data-data investigasi," jelas Hery.
"Di mana letak istimewanya sehingga publik tidak boleh tahu?" tanya hakim.
"Ini hanya peralatan saja," kata Hery.
"Tetapi kenapa sampai sampai sidang tertutup?" tanya hakim.
"Kemarin kita meminta karena peralatan tersebut dipakai investigasi," jelas Hery.
"Kalau peralatannya tidak di-zoom kamera hanya melihat ke atas boleh?" tanya hakim.
"Boleh," pungkas Hery.

Dalam persidangan, diputar sejumlah rekaman CCTV pada tanggal 8 Juli 2022. Mulai dari saat rombongan Putri Candrawathi tiba di rumah Saguling dari Magelang. Sambo pun terlihat di rumah tersebut. Ada dua titik rekaman CCTV yang ditampilkan, yakni di garasi serta di depan lift.
Merujuk dakwaan, perencanaan pembunuhan dilakukan di lantai 3 rumah tersebut. Dipicu amarah Sambo yang mendapat laporan Putri dilecehkan Yosua di Magelang sehari sebelumnya.
Rekaman lain yang sempat ditampilkan ialah di Duren Tiga. Dalam rekaman itu terlihat Putri Candrawathi dkk tiba di rumah tersebut. Beberapa saat kemudian, Ferdy Sambo tiba.
Rumah Duren Tiga menjadi lokasi eksekusi Yosua. Ajudan Ferdy Sambo itu tewas ditembak.
Richard Eliezer menembak 3-4 kali
Sumber: Kumparan