JD.ID Tutup Permanen 31 Maret 2023, Bagaimana Nasib Karyawan?

Aktivitas pekerja di gudang logistik JD.ID di Marunda, Kabupaten Bekasi, Jumat (11/12). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Aktivitas pekerja di gudang logistik JD.ID di Marunda, Kabupaten Bekasi, Jumat (11/12). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Aplikasi belanja online JD.ID gugur. Perusahaan menyerah membuka pasar di Indonesia dan akan menutup layanannya permanen 31 Maret 2023 dan setop menerima pesanan mulai 15 Februari 2023.

Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha Indraswara mengatakan penutupan JD.ID jadi keputusan berat manajemen. Berhentinya operasi e-commerce JD.ID berdampak ke nasib karyawan. Disinggung mengenai hal ini, manajemen enggan menjawab.

"Mohon maaf, untuk ini saya juga belum bisa berkomentar lebih lanjut," katanya saat dihubungi kumparan, Senin (30/1).

JD.ID Tutup Layanan 15 Februari 2023. 
 Foto: Tangkapan layar di situs JD.ID
JD.ID Tutup Layanan 15 Februari 2023.
Foto: Tangkapan layar di situs JD.ID

Pada Desember 2022, JD.ID Indonesia juga telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 30 persen karyawannya atau sekitar 200-an orang.

"Ini adalah keputusan strategis dari JD.COM untuk berkembang di pasar internasional dengan fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara, dengan logistik dan pergudangan sebagai intinya," kata Setya.

JD.ID menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pelanggan, penjual, mitra, dan karyawan atas dukungan yang telah diberikan dalam perjalanan selama ini.

Untuk transaksi yang selesai sebelum tanggal penghentian layanan, perusahaan akan memenuhi pesanan seperti biasa. Layanan purna jual dan dukungan akan tetap tersedia.

Sumber: Kumparan