
Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak (GGAPA) ditemukan lagi setelah lama 'menghilang'. Hal itu disampaikan epidemiolog UI Pandu Riono yang biasa berkoordinasi soal surveilans kesehatan di Ibu Kota.
"Terdeteksi adanya dua kasus baru GGAPA (Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal) akibat konsumsi sirop penurun demam yang diduga ada Etilen Glikol zat toksik," kata Pandu kepada kumparan, Minggu (5/2).
Etilen Glikol ini yang menyebabkan munculnya kristal-kristal penghancur ginjal anak. Sebelumnya banyak obat sirop dilarang beredar, tetapi setelah ada penelitian banyak juga yang dinyatakan aman oleh BPOM.
Pandu tidak merinci kapan dua kasus terbaru itu ditemukan. Namun ia menyebut keduanya dilarikan ke RSCM.
"Yang satu meninggal. Satu lagi masih perawatan," jelas dia.
Ia menambahkan, kemungkinan anak yang meninggal itu telat tertangani. Sebab, gejala awal anak dengan gagal ginjal akut demam hingga pusing.
Anak Gagal Ginjal di DKI Minum Praxion, Masuk Daftar Obat Aman BPOM Akhir 2022

Otoritas kesehatan langsung melakukan sejumlah langkah, termasuk menghentikan peredaran obat sirop Praxion yang sebelumnya dikonsumsi anak tersebut. Orangtua pasien membeli Praxion di apotek.
Kemenkes dalam siaran pers menegaskan bahwa BPOM telah menghentikan produksi dan distribusi obat tersebut. Pemegang izin edar obat sirop Praxion yang diproduksi PT Pharos Indonesia itu juga telah menarik secara sukarela obat yang penurun demam itu.
Sebelum kasus ini mencuat, obat sirop Praxion masuk dalam daftar aman yang dirilis BPOM pada akhir Desember 2022.
BPOM merilis daftar tambahan 176 sirop obat yang memenuhi ketentuan pada 29 Desember 2022. Daftar tersebut lolos verifikasi hasil pengujian bahan baku obat dan/atau sirop obat berdasarkan pemenuhan beberapa kriteria, antara lain:
-
Kualifikasi pemasok
-
Pengujian bahan baku setiap kedatangan dan setiap wadah
-
Metode pengujian yang mengikuti standar/ farmakope terkini
-
Informasi lainnya yang diperlukan untuk pemastian mutu, keamanan, dan khasiat obat.
"Hasil verifikasi periode 15 hingga 27 Desember 2022, terdapat tambahan 176 produk yang telah memenuhi ketentuan," tulis BPOM di situsnya.
BPOM juga menyertakan lampiran berjudul "DAFTAR SIRUP OBAT YANG BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI PELAKSANAAN PENGUJIAN BAHAN BAKU GLISERIN, PROPILEN GLIKOL, POLIETILEN GLIKOL, DAN/ATAU SORBITOL, AMAN DIGUNAKAN SEPANJANG SESUAI ATURAN PAKAI."
Dengan tambahan 176 itu, BPOM menyatakan 508 produk sirop obat dari 49 Industri Farmasi (IF) telah memenuhi ketentuan.
Dari tambahan 176 itu, terdapat tiga produk obat sirop merek Praxion yang dinyatakan aman:
-
Praxion, Paracetamol 100 MG/ML, Drops, Dus, Botol @15 ML, PT Pharos Indonesia
-
Praxion, Paracetamol 120 MG/5ML, Suspensi, Dus, Botol Plastik @60 ML, PT Pharos Indonesia
-
Praxion Forte, Paracetamol 250 MG/5ML, Suspensi, Dus, Botol Plastik @60 ML, PT Pharos Indonesia
Kemenkes tidak merinci pasien tersebut mengkonsumsi Praxion jenis yang mana.
Kronologi Anak di Jakarta Alami Gagal Ginjal Akut: 1 Meninggal, 1 Dirawat
Kemenkes merilis dua kasus tersebut. Berikut kronologinya:
Pasien pertama, anak usia 1 tahun
25 Januari 2023
-Anak demam dan diberikan obat sirop penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion.
28 Januari 2023
-Anak mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (Anuria) kemudian dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta Timur, untuk mendapatkan pemeriksaan.
31 Januari 2023
-Pasien dirujuk ke Rumah Sakit Adhyaksa. Dikarenakan ada gejala GGAPA, maka direncanakan untuk dirujuk ke RSCM, tetapi keluarga menolak dan pulang paksa.
1 Februari 2023
-Orang tua membawa pasien ke RS Polri, Jakarta Timur, dan mendapatkan perawatan di ruang IGD. Pasien sudah mulai buang air kecil.
-Pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi Fomepizole (antidot untuk mengobati GGAPA), namun 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia.
Pasien kedua, anak usia 7 tahun
26 Januari 2023
-Pasien demam dan minum obat penurun panas sirop yang dibeli secara mandiri di apotek. Tidak diinfokan merek obat tersebut.
30 Januari 2023
-Mendapatkan pengobatan penurun demam tablet dari puskesmas.
1 Februari 2023
-Pasien berobat ke klinik dan diberikan obat racikan.
2 Februari 2023
-Pasien dirawat di RSUD Kembangan, Jakarta Barat, kemudian dirujuk ke RSCM.
2 Februari 2023
-Pasien menjalani perawatan di RSCM Jakarta dan hingga saat ini masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Bareskrim Turun Tangan

Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto menyatakan bakal menurunkan tim untuk menyelidiki kasus baru tersebut.
"Tim sedang turun untuk telusuri kembali, apa yang dikonsumsi pasien tersebut," kata Pipit saat dikonfirmasi, Senin (6/2).
Bareskrim sebelumnya telah mengusut kasus gagal ginjal pada anak. Total ada 4 tersangka dalam perkara itu, yakni Endis alias Pidit, Direktur Utama CV Chemical Samudera; Andri Rukmana, Direktur CV Chemical Samudera; Alvio Ignasio Gustan, Direktur Utama CV Anugrah Perdana Gemilang; dan Aris Sanjaya, Direktur CV Anugrah Perdana Gemilang.
Sumber: Kumparan