Kisah Tragis 1 Keluarga Kena Radiasi Kapsul Misterius, Cuma Ayah yang Selamat

Ilustrasi zat radioaktif. Foto: Shutterstock
Ilustrasi zat radioaktif. Foto: Shutterstock

Alkisah, April tahun 1962, ada sebuah keluarga yang mengeluhkan sakit, tanpa mengetahui apa penyebabnya. Di dalam rumah itu tersimpan sebuah wadah timah kecil misterius di salah satu laci dapur rumah.

Mereka belum menyadari bahwa wadah tersebutlah yang menjadi ‘biang kerok’ satu keluarga mengalami keracunan radioaktif. Wadah tersebut dibawa oleh seorang anak yang tinggal di rumah tersebut dari luar.

Anak laki-laki berusia 10 tahun itu rupanya mengantongi kapsul kobalt-60 radioaktif tinggi ke dalam sakunya. Ia kemudian membawanya ke dalam rumah. Ibunya yang mengetahui anaknya mengantongi sesuatu, kemudian mengambil kapsul dari saku celana dan meletakkannya di laci dapur.

Beberapa bulan kemudian, ibu tersebut terheran-heran melihat gelas-gelas kaca di dapurnya, yang disimpan di perabot tempat kapsul itu berada, menghitam semua.

Sampai saat itu, si ibu tak mengerti apa yang sedang terjadi dan tidak ada satu pun anggota keluarga yang mengingatkan bahaya radioaktif kapsul itu.

Tak butuh waktu lama, di akhir April, anak laki-laki yang membawa kapsul itu meninggal dunia. Ia menyerap radiasi yang cukup tinggi lantaran kontak langsungnya dengan kobalt-60 yang ditemukannya.

Kobalt-60 yang ditaruh di laci dapur juga memaparkan radiasi kepada sang ibu. Malangnya lagi ibu tersebut tengah hamil dan sering berada di dapur untuk menyiapkan makanan.

Sang ibu meninggal pada 19 Juli. Diikuti putrinya yang berusia 2 tahun pada 18 Agustus, dan neneknya pada 15 Oktober. Beruntung sang ayah selamat.

Tim investigasi, berusaha menentukan dosis radiasi yang diterima keluarga. Buat mereka, tentu ini bukan tugas yang mudah. Sebab, keluarga itu berpindah-pindah di dalam dan di luar rumah.

Tim harus memperhitungkan hal-hal seperti berapa banyak radiasi yang dihamburkan dan diserap oleh benda-benda di sekitar rumah. Mereka mendapat banyak informasi dari sang ayah yang selamat.

Ayah dari keluarga itu menerima sekitar 990-1.200 dosis serap radiasi (rad). Angka ini jauh lebih rendah daripada anak laki-laki yang menyerap paparan radiasi sebanyak 4.700-5.200 rad.

Sumber: Kumparan