Komisi C DPRD DKI Jakarta menyoroti kinerja PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang dinilai masih bermasalah dalam segi keuangan korporasi. Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta, Rasyidi, menyarankan Jakpro menggabungkan sejumlah anak perusahaannya.
Hal tersebut disampaikan saat Komisi C DPRD DKI Jakarta rapat bersama Jakpro pada Kamis (19/1).
“Perusahaan ini terlalu besar. Sehingga tidak fokus. Anak perusahaannya aja ada tujuh. Dari pemaparan mereka kami melihat sepertinya ada (anak usaha) yang perlu digabungkan," kata Rasyidi dikutip dari dprd-dkijakartaprov.go.id, Kamis (19/1).
"Misalnya ada anak perusahaan yang tugasnya cuma menyewakan rumah, nyewakan lahan, cuma itu,” tambah anggota Fraksi PDIP itu.
Jakpro memiliki 7 anak usaha yaitu PT PMJ Land, PT Jakarta Konsultindo, PT LRT Jakarta, PT Jakarta Utilitas Propertindo, PT Jakarta Infrastruktur Propertindo, Jakarta Oses Energi, PT Jakarta Solusi Lestari.
Menurut Komisi C, Jakpro tidak memberikan keuntungan yang sebanding dengan suntikan dana yang diberikan melalui PMD.
Misalnya dalam APBD 2023, Jakpro mendapatkan suntikan dana untuk pembangunan LRT Fase 2 rute Velodrome – Manggarai sebesar Rp 916 miliar dan anggaran pembangunan ITF Sunter sebesar Rp 517 miliar.
Dari dua program itu saja, Jakpro sudah mendapatkan PMD sebesar Rp 1,4 triliun. Padahal total PMD yang dialokasi hanya Rp 7,2 triliun.
“Dari hasil apa yang disampaikan mayoritas anggota Komisi C bahwa sebenarnya Jakpro itu belum dapat apa-apa. Mereka baru berusaha kira-kira dua atau tiga tahun lagi baru sehat (keuangannya). Sekarang itu sebetulnya tidak sehat, belum sehat dari segi keuangan, ” lanjut Rasyidi.
Menanggapi hal tersebut, Dirut PT Jakpro yang baru saja dilantik, Iwan Takwin, berjanji segera melakukan perbaikan dan treatment terhadap seluruh anak usaha perusahaannya. Salah satunya adalah dengan melakukan audit secara menyeluruh.
“Kami memang sedang berupaya supaya anak-anak usaha kami yang tidak perform kami perbaiki. Jadi sampai sekarang kami cari penyakitnya di mana kami sembuhkan penyakitnya baru kami berikan obatnya,” katanya di ruang rapat.
Sumber: Kumparan