
Mikey Musumeci, Juara Dunia ONE Flyweight Submission Grappling, tengah berada di puncak kariernya.
Di umurnya yang menginjak 26 tahun, Musumeci memang telah banyak meraih pencapaian. Mengawali kariernya sebagai praktisi Brazilian Jiu-jitsu murni, sang atlet berjuluk "Darth Rigatoni" telah lima kali menjadi Juara IBJJF, salah turnamen BJJ paling bergengsi di dunia.
Dengan modal besar itu, Musumeci kembali melanjutkan kejayaannya dengan menjadi Juara Dunia pertama dari divisi ONE Flyweight submission grappling yang dihelat tahun lalu.
Hanya berbeda dengan atlet lain yang terfokus pada kemenangan, Musumeci melihat hal yang lebih dari itu. Ia ingin meninggalkan warisan, dan inspirasi bagi banyak orang.
Diwawancarai oleh Fightlore, Musumeci berbagi perihal pola pikirnya yang begitu ideal. Umurnya memang masih cukup muda, tapi pemikirannya lebih dari orang seumurannya.
"Warisan yang ingin saya tinggalkan bukanlah soal laga yang saya menangkan atau kalah, tapi energi yang saya tinggalkan di atas matras. Respek yang saya berikan pada lawanku, dan nilai yang saya junjung," ujar Musumeci.
"Saya merasa banyak praktisi jiu-jitsu yang menyimpang, dan tak memberi contoh yang baik. Saya ingin menjadi orang yang baik, di atas dan di luar matras. Saya pun mencoba jadi orang baik setiap harinya," lanjutnya.
Mentalitas luar biasa itu yang menjadikan Musumeci sebagai praktisi BJJ besar kini. Hidup memang tak hanya soal di atas matras bagi praktisi BJJ, tapi juga di luar itu.
Musumeci pun akan mempertahankan sabuk emas miliknya dari Juara Dunia Sambo Gantumur Bayanduuren dalam laga lintas disiplin grappling di ONE Fight Night 6 pada Sabtu pekan ini (14/1).
Laga itu akan menjadi aksi pertahanan gelar pertamanya di ONE. Di mana Musumeci ingin menunjukkan dominasi BJJ atas disiplin asal Negeri Beruang Merah.
Sumber: Kumparan