
Pemerintah Kabupaten Pidie, Aceh, mencari lokasi baru untuk tampung 174 pengungsi Rohingya yang kini tinggal di gedung sekolah di Muara Tiga. "Tanggal satu (Januari) dipindahkan, tapi lokasi belum pasti," kata Muslim, Kepala Dinas Sosial Pidie, kepada acehkini, Jumat (30/12) malam.
Pengungsi terdiri dari laki-laki, perempuan, dan anak-anak itu terdampar di Pantai Ujong Pie, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, pada Senin (26/12) sore. Kapal kayu yang membawa mereka dari Bangladesh rusak mesin dan terseret angin ke perairan Aceh.
Setelah mendarat, pengungsi ditolong warga setempat dan dibawa ke meunasah. Karena tidak muat, pemerintah lantas memindahkannya ke gedung sekolah di Muara Tiga. Tapi pengungsi harus meninggalkan lokasi saat ini karena gedung akan segera dipakai untuk kegiatan belajar siswa.
Semula Pemerintah Kabupaten Pidie berencana membawa mereka ke Blang Paseh, Kota Sigli. Tapi urung dilakukan. "Blang Paseh tidak jadi," tutur Muslim.
Muslim mengatakan penanganan pengungsi itu sejauh ini tiada kendala. Stok makanan pun cukup karena dibantu Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan masyarakat.
Selain mencari lokasi baru, pada 1 Januari, Pemkab Pidie juga akan membentuk satuan tugas urusan pengungsi Rohingya ini.
Kedatangan pengungsi Rohingya di Pidie ini kedua kalinya dalam sepekan terakhir. Pada Ahad (25/12) lalu, 57 pengungsi Rohingya terdampar di Ladong, Aceh Besar. Mereka kini berada di bangunan milik Dinas Sosial Aceh di Ladong.
Sumber: Kumparan








