Peringati Hari Disabilitas Dunia, Puluhan Anak di Surabaya di Khitan Massal

Peringati Hari Disabilitas Dunia, Puluhan Anak di Surabaya di Khitan Massal
Khitanan massal yang digelar Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya bersama Rumah Yatim dan Dhuafa Taubatul Ghofilin. Foto-foto: Masruroh/Basra

Memperingati Hari Disabilitas Dunia, ratusan anak di Surabaya termasuk anak disabilitas mengikuti rangkaian acara khitanan massal dan lomba mewarnai yang digelar Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya bersama Rumah Yatim dan Dhuafa Taubatul Ghofilin.

Ketua Umum GOW Kota Surabaya Chusnur Ismiati Hendro Gunawan mengungkapkan kegiatan kolaborasi yang menyasar kesehatan masyarakat ini juga digelar dalam rangkaian hari jadi GOW ke-56 tahun serta hari jadi Rumah Yatim dan Dhuafa Taubatul Ghofilin yang keempat.

"Jadi momennya pas. Ini kegiatan kolaborasi yang memang dibutuhkan untuk Indonesia Maju," tandas perempuan yang kerap disapa Iis Hendro ini disela acara, Minggu (4/12).

Dituturkan Iis, kegiatan khitan massal diikuti 50 anak dari keluarga kurang mampu. Ini sebagai upaya pihaknya memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi anak-anak.

Peringati Hari Disabilitas Dunia, Puluhan Anak di Surabaya di Khitan Massal (1)
Ketua Umum GOW Kota Surabaya Chusnur Ismiati Hendro Gunawan (dua dari kiri).

"Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa harus mendapatkan layanan kesehatan yang baik. Hari ini ada sekitar 50 anak yang ikut khitanan massal, tapi kami buka kuota 100 orang. Jadi yang berminat bisa langsung mendaftar," jelasnya.

Selain kegiatan yang menyasar anak-anak, lanjut Iis, pihaknya juga membidik para orang tua dan lansia melalui kegiatan medical check up. Kegiatan ini sebagai langkah preventif pencegahan penyakit pada orang tua.

"Perempuan, lansia, dan anak-anak itu kalangan kaum rentan. Mereka harus mendapatkan layanan kesehatan yang baik. Kalau (khitan) anak-anak untuk tumbuh kembangnya, sementara lansia sebagai langkah pencegahan penyakit," paparnya.

Salah satu peserta khitan massal, Zidane Alfarizi (12), cukup membuat heboh. Pasalnya, usai di khitan Zidane justru pingsan.

"Dia memang suka (pingsan) begitu setelah disuntik. Tapi hanya beberapa menit setelah itu ya biasa lagi," ujar ayah Zidane, Sulistyono.

Terlepas dari kejadian menghebohkan yang disebabkan sang putra, Sulistyono mengaku senang putranya dapat mengikuti kegiatan khitan massal ini.

"Anak saya kan pemain futsal, selama ini mau sunat bentrok terus sama jadwal tanding. Nah, tadi malam ditawari panitia karena anaknya juga sudah siap, saya langsung terima. Akhirnya anak saya di khitan juga meski usianya sudah 12 tahun," tukasnya.

Sumber: Source link