
Time-restricted eating (TRE) atau bisa disebut juga time-restricted feeding (TRF) adalah pembatasan pola makan dalam waktu tertentu. Pemahaman lainnya, TRE merupakan pola makan yang memungkinkan seseorang mengonsumsi apa pun yang disukai pada periode tertentu, tetapi harus berpuasa selama sisa waktu.
Kendati terdengar cukup sulit dan ribet untuk dilakukan. Akan tetapi, pola makan TRE ini ternyata memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Mengutip Medical News Today, sebuah studi baru-baru ini kembali membuktikan manfaat dari TRE, khususnya pada anti penuaan dan kanker.
Sebuah studi pada tikus yang diterbitkan dalam jurnal Cell Metabolism tahun 2023, menunjukkan bahwa pola makan TRE yang juga merupakan bentuk dari puasa intermiten, dapat memengaruhi aktivitas gen di 22 jaringan yang beragam di seluruh tubuh; termasuk otak, jantung, paru-paru, hati dan usus.
“Hasil kami membuka pintu untuk melihat lebih dekat bagaimana intervensi nutrisi ini mengaktifkan gen yang terlibat dalam penyakit tertentu, seperti kanker,” ujar Satchidananda Panda, Ph.D, selaku penulis studi.

Lebih lanjut, dalam penelitian ini kelompok tikus kontrol diberikan izin untuk makan kapan pun mereka suka. Sedangkan kelompok satu lagi hanya diberikan akses makan selama periode 9 jam. Kendati demikian, kedua kelompok mengonsumsi jumlah kalori yang sama secara keseluruhan.
Setelah tujuh minggu berlalu, para peneliti mengambil sampel dari 22 organ dan daerah otak setiap dua jam selama periode 24 jam. Hasilnya, TRE dapat mengurangi aktivitas gen terkait peradangan dan autophagy, serta daur ulang sel yang lama dan rusak.
Menurut Prof. Panda, berkurangnya aktivitas gen yang menyebabkan peradangan, dan sebaliknya meningkatkan autophagy merupakan salah satu kabar baik yang bisa memicu anti penuaan pada seseorang.
“Peningkatan autophagy diketahui dapat meningkatkan kesehatan dengan mencegah dan mengelola penyakit yang berkaitan dengan usia dan meningkatkan kesehatan,” ujar Prof. Panda.

Selain itu, Prof. Panda juga menambahkan bahwa saat ini telah ada lebih dari 150 studi lain tentang berbagai manfaat dari pola malam yang dibatasi waktu atau TRE. Sebut saja untuk kesehatan hati, fungsi otot dan kognitif, kualitas tidur, serta termasuk anti penuaan dan kanker.
“Oleh karena itu, ini (pola makan TRE) berlaku untuk semua orang agar tetap sehat dan mencapai kinerja fisik dan emosional puncak mereka,” ujar Prof. Panda.
Kendati demikian, penelitian ini tidak serta merta dapat kamu adopsi begitu saja, ya. Ini karena, penelitian tersebut masih dilakukan kepada tikus dan mungkin saja memiliki kekurangan. Maka, sebaiknya perlu kamu konsultasikan dulu ke ahli diet atau gizi, ya.
Penulis: Riad Nur Hikmah
Sumber: Kumparan