Di manakah tempat bermain bagi anak-anak saat ini? Pertanyaan ini kerap menghampiri kepala saya tiap kali melewati jalanan di Ciputat. Anak-anak dari berbagai usia dan jenis kelamin, sebagian beralas kaki dan sebagian tidak, bermain dengan gembira di trotoar yang luasnya tidak seberapa. Berlubang-lubang pula.
Trotoar memang bukan area bermain melainkan untuk berjalan kaki. Itu pun masih harus berebut dengan motor yang tak sabar dan warung-warung kaki lima yang secara ajaib muncul begitu matahari terbenam. Namanya bocah; mereka santai saja meski bahaya seperti mengintip dari segala arah. Memang hanya anak-anak yang bisa terus riang membentur-benturkan lato-lato meskipun kepala mereka sendiri bisa saja terbentur kaca spion motor yang berjarak hanya sekian senti dari jidat.
Kondisi ini tentu tidak dialami oleh anak-anak yang orang tuanya sanggup membeli rumah di perumahan elite. Mereka pada umumnya nongkrong di area bermain (playground) tiap sore ditemani pengasuh masing-masing. Dan pada akhir pekan berenang bersama orang tua atau pelatih di club house yang merupakan fasilitas kompleks.
Sumber: Kumparan