Teraspojok.com, LOMBOK — Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengajak para petani di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk memaksimalkan musim tanam padi pada awal tahun 2025. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan berbagai bantuan yang telah disalurkan pemerintah guna meningkatkan produksi pertanian nasional.
Wamentan mengatakan, saat ini pemerintah telah menyalurkan berbagai program bantuan. Itu antara lain pupuk subsidi yang volumenya telah meningkat hingga 9,5 juta ton di tahun 2025 ini. Lalu ada juga benih unggul, alat dan mesin pertanian (alsintan), serta normalisasi irigasi.
“Semua kita laksanakan dengan baik, termasuk urusan pupuk, benih, air, semua kita sediakan. Nah tinggal petaninya saja yang kita harapkan untuk bekerja dengan sepenuh hati,” ujar Sudaryono saat menghadiri acara tanam padi perdana varietas unggul Gamagora 7 di Desa Pengembur, Kecamatan Pajut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, pada Senin, (6/1/2025), dikutip dari keterangan resmi Kementan, Selasa (7/1/2025).
Ia juga menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur irigasi sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan air petani. Anggaran untuk irigasi, lanjut Wamentan, sudah dialokasikan. Ia berharap masalah irigasi dapat teratasi dengan baik.
“Jadi urusan irigasi sebetulnya sudah beres. Namun yang terpenting adalah disaat panen raya harga pembelian dari petani harus baik,” kata sosok yang akrab disapa Mas Dar ini.
Wamentan menerangkan harga acuan gabah yang telah ditetapkan harus mencapai Rp 6.500 sesuai hasil rapat tingkat Menko Bidang Pangan. Sedangkan untuk harga jagung HPP yang tertera mencapai Rp 5.500 per kilogram.
Sudaryono menegaskan keputusan ini bagian dari komitmen pemerintah untuk membantu petani dan meningkatkan semangat mereka dalam memproduksi pangan.
“Itu adalah janji Presiden. Oleh karena itu HPP gabah sudah diperbaiki dari Rp6.000 jadi Rp6.500. HPP Jagung, Pak Menteri, sudah dinaikkan dari Rp5.000 menjadi Rp5.500. Semoga ini menambah semangat para petani dalam meningkatkan produksi,” ungkapnya.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Fadli Zon, memberikan apresiasi terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Kementerian Pertanian. Menurutnya, program seperti penyediaan pupuk, benih, dan distribusi alsintan adalah bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Ini adalah perjuangan kami bertahun-tahun untuk menaikkan harga gabah, dan kami menghargai langkah pemerintah ini,” ujar Fadil.
Pada kesempatan tersebut, Sudaryono juga meluncurkan tanam raya padi varietas unggul Gamagora 7, hasil penelitian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM). Varietas ini diperkirakan mampu menghasilkan gabah kering sebanyak 12 ton per hektare dan telah berhasil ditanam di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, dan NTB. Dengan adanya berbagai dukungan dan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah, diharapkan para petani dapat memaksimalkan potensi produksi mereka, sekaligus berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan nasional.